Risma Sudah Ngamuk, Ternyata Bantuan Mobil PCR Bukan Khusus untuk Surabaya

Mobil itu untuk daerah lain, bukan surabaya saja.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 01 Juni 2020 | 13:40 WIB
Risma Sudah Ngamuk, Ternyata Bantuan Mobil PCR Bukan Khusus untuk Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Suara.com/Dimas Angga P)

SuaraJatim.id - Mobil PCR yang diributkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ternyata bukan khusus untuk Surabaya. Bobil bantuan dari BNPB itu ternyata untuk seluruh kota dan kabupaten di Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuadi. Kata dia bantuan mobil PCR dari BNPB diperuntukan bagi semua daerah di Jawa Timur. Surabaya menjadi prioritas karena memang daerah episentrum Covid-19 di Jatim.

“Mobil bantuan PCR BNPB diperuntukkan bagi masyarakat Jawa Timur khususnya. Karena memang Surabaya itu merupakan episentrum, maka Surabaya merupakan prioritas. Akan tetapi, kabupaten atau kota lain juga sudah banyak meminta untuk dilakukan pelayanan, karena menunggu PCR yang lama. Tulungagung, Lamongan, Gresik, itu terus kontak dengan kami, meminta,” ujar Joni di Bakorwil III Malang, Minggu, (31/5/2020) kemarin.

Mobil PCR BNPB diberikan ke Jawa Timur atas permintaan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Kapolda Jatim, dan Pangdam V Brawijaya. Mobil PCR itu dikirim BNPB karena salah satu labolatorium di Jawa Timur mengalami gangguan.

Baca Juga:Buntut Risma Marah-marah, Pemkot Surabaya: Kita Bisa Beli Mobil PCR Sendiri

“Mobil itu merupakan bantuan BNPB pusat, dikarenakan ada laboratorium kita yang mengalami gangguan. Sehingga, bu Gubernur, Pangdam, Kapolda, kemarin itu berupaya untuk mendatangkan bantuan dari BNPB pusat,” papar Joni.

Joni mengatakan, karena mobil PCR ini untuk semua daerah di Jatim maka Kota dan Kabupaten di Jatim berhak mengajukan pengiriman mobil PCR. Dia mengungkapkan, pada Minggi, (31/5/2020) BNPB kembali mengirimkan satu mobil PCR ynag dilengkapi dengan ekstraktor atau perlengkapan labolatorium yang otomatis.

“Nanti segera akan kita optimasi, 2 atau 3 hari akan bisa jalan. Tujuannya untuk melakukan PCR dengan cepat. Dengan PCR yang cepat, maka ketepatan yang terkonfirmasi lebih cepat. Tapi tentu, dengan PCR cepat, positif lebih banyak, diharapkan nanti isolasi dan perawatan lebih tepat,” tandas Joni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini