Ditemukan Babi Berkaki Ceker Ayam, Berat 12 Kg, Bertaring Tajam

Kaki babi hutan itu memiliki jari-jari seperti ayam. Namun berukuran besar dan panjang.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 16 Juni 2020 | 09:05 WIB
Ditemukan Babi Berkaki Ceker Ayam, Berat 12 Kg, Bertaring Tajam
Babi hutan berkaki ceker ayam. (Antara)

SuaraJatim.id - Babi berkaki ceker ayam membuat geger warga Banyumas. Babi berkaki ceker ayam itu ditemukan di Desa Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Babi berkaki ceker ayam itu mempunyai berat 12 kg. Serta mempunyai taring tajam di mulutnya.

Babi berkaki ceker ayam itu ditemukan oleh Tukiran alias Bawor (53). Kaki babi hutan itu memiliki jari-jari seperti ayam. Namun berukuran besar dan panjang.

"Sekitar tiga bulan lalu, saya ditelepon oleh seorang pemburu kalau ada babi hutan aneh di daerah Karangnini, Pangandaran, warga setempat tidak ada yang berani menangkap babi tersebut," kata Tukiran saat ditemui wartawan di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Senin (15/6/2020).

Baca Juga:Geger Babi Berkaki Ceker Ayam Muncul di Banyumas

Oleh karena itu, dia pun segera berangkat ke Pangandaran dan setelah sekian lama dicari, babi hutan tersebut terlihat sedang mendekam di saluran air hingga akhirnya dapat ditangkap dan dimasukkan ke dalam keranjang untuk dibawa pulang dengan menggunakan sepeda motor butut miliknya.

Lebih lanjut, Tukiran mengaku heran karena babi hutan itu memiliki jari-jari seperti ayam namun berukuran besar dan panjang.

Selain itu, pada setiap kakinya terdapat empat jari dengan panjang yang bervariasi.

Oleh karena itu, kata dia, babi hutan tersebut ditempatkan dalam sebuah kandang yang terbuat dari besi dengan ukuran panjang 2 meter dan lebar 1 meter di depan rumah sehingga menarik perhatian warga untuk melihatnya secara langsung.

Menurut dia, taring babi hutan tersebut juga terlihat aneh karena menghadap ke samping, tidak seperti umumnya yang menghadap ke atas dan bawah.

Baca Juga:Afrika Selatan Lakukan Tes Ekstensif Untuk Bendung Wabah Flu Babi

"Anehnya lagi, babi hutan itu tidak mau makan makanan mentah. Saya kasih pepaya dan singkong mentah enggak mau, kalau pepaya yang matang harus dikupas dulu, padahal babi-babi lainnya mau dikasih pepaya mentah atau singkong," kata Tukiran yang memiliki beberapa ekor babi hutan untuk diperjualbelikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini