Viral Warga Malang Cium Jenazah Probable Covid-19, Sutiaji Akui Kecolongan

Jenazah probable Covid-19 disolatkan di masjid tanpa diturunkan dari mobil ambulans.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 11 Agustus 2020 | 15:33 WIB
Viral Warga Malang Cium Jenazah Probable Covid-19, Sutiaji Akui Kecolongan
Wali Kota Malang Sutiaji. (Antara)

SuaraJatim.id - Video seorang warga mencium jenazah probable Covid-19 berinisial BB (58) di salah satu rumah sakit Kota Malang viral di media sosial.

Terkait itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pihaknya kecolongan dan akan segera memperketat pengamanan.

Sutiaji yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Malang menjelaskan, bahwa terduga pelaku pencium jenazah merupakan salah satu keluarga yang tak taat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sedangkan pihak keluarga lainnya, terutama dari anak-anak memahami keadaan yang telah dijelaskan dokter atau petugas rumah sakit.

Baca Juga:Wanita Ini Nginap di Hotel Malang Bawa Rp 1,3 Miliar, Ternyata Uang Mainan

"Sebenarnya di keluarga itu ada friksi, ada yang taat dan tidak (taat protokol kesehatan pencegahan Covid-19). Yang mencium itu ada informasi non reaktif atau tidak Covid-19. Tiba-tiba nyelonong," kata Sutiaji ditemui di DPRD Kota Malang, Selasa (11/8/2020).

Video viral yang beredar tersebut, lanjut dia, merupakan sepotong informasi.

Usai insiden itu, Satgas Covid-19 berhasil memberikan pemahaman kepada keluarga. Sehingga jenazah selanjutnya dilakukan pemulasaraan sesuai prosedur.

Jenazah probable Covid-19 bahkan juga disolatkan di masjid tanpa diturunkan dari mobil ambulans.

"Itu video sepotong, bahwa setelah itu jenazah dilakukan pemulasaraan di RS Saiful Anwar disiapkan sebagaimana protokol kesehatan," sambung dia.

Baca Juga:PMM UMM Kampanyekan "Hindari Penyakitnya, Bukan Penderitanya".

Disinggung mengenai status jenazah, Wali Kota Malang Sutiaji masih menunggu konfirmasi pihak rumah sakit.

"Hasil swab belum (keluar). Hari ini kami konfirmasikan ke rumah sakit," imbuhnya.

Pasca insiden tersebut, pihaknya juga bakal memperketat pengamanan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di wilayahnya.

Ia juga telah diagendakan untuk koordinasi lanjutan dengan pihak rumah sakit hingga para pemuka agama.

"Saya minta dari rumah sakit tolong ada percepatan, tanpa proses yang panjang sehingga menutup ruang keluarga akhirnya berinisiatif mengambil jenazah," ujarnya.

"Kami mohon maaf mungkin pak lurah dan pak camat kurang sigap. Seakan-akan kejadian tersebut ada pembiaran," pungkasnya.

Kontributor : Aziz Ramadani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini