SuaraJatim.id - Teka-teki calon wali kota yang mendapat rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pilkada Surabaya hingga kini masih menjadi misteri.
Pasalnya, partai berlambang banteng moncong putih itu menunda pengumuman nama calon yang akan maju dalam kontestasi politik memperebutkan kursi nomor satu di Kota Pahlawan tersebut.
Pun juga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang hingga kini belum membocorkan nama calon penggantinya. Kepada awak media, dia mengemukakan, keputusan tersebut merupakan hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Wali Kota Risma menjelaskan, Megawati merupakan orang yang visioner dan pastinya juga akan memberikan rekom pada orang yang berjiwa yang sama.
Baca Juga:Puan Dituding Tunjukan Amplop Kosong, Sekjen PDIP: Saya Nggak Tahu
"Jadi memang kan, pertama bagaimana memegang rule-nya, Ibu Mega tadi buka pembicaraan. Bu Mega itu sangat visioner," ujarnya.
Sementara untuk permintaan nama calon penggantinya, Risma mengatakan hampir semua anggota DPC PDIP Kota Surabaya diminta oleh DPP.
"Ya kalau diminta itu, semua anggota DPC juga diminta, tapi semua keputusannya hak prerogatifnya di Ketua Umum," imbuhnya.
Ia melengkapi, bahwa tidak ada penyebutan nama, akan tetapi hanya tipikal orang yang visioner, dan mampu mengatasi permasalahan untuk Kota Surabaya sendiri.
"Ya nanti kita lihat, jadi tidak merekomendasikan nama, tapi orang yang visioner. Kedua e-bugeting, karena dimulai dengan hal itu, sangat efisien, terlebih lagi ditingkat pelaksanaan," ungkapnya.
Baca Juga:Jelang Rekom PDIP untuk Cawali Surabaya, Spanduk Risma-Eri Bertebaran
Selain itu, Risma akan memberikan catatan pada penggantinya nanti seperti catatan pada penggantinya di kursi Presiden UCLG.
- 1
- 2