SuaraJatim.id - Pilot pesawat tempur T-50 Golden Eagle, Letkol Pnb Anumerta Luluk meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Rabu (2/9/2020). Ia adalah satu dari dua awak pesawat tempur jenis T-50 Golden Eagle yang tergelincir di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen) Marsma Fajar Adriyanto mengatakan, Luluk sempat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto usai mengalami kecelakaan yang terjadi pada Senin (10/8/2020) lalu. Ketika itu ia disebut mengalami luka-luka.
"Almarhum mengalami luka-luka, dua hari kemudian dibawa ke RSPAD, jadi mungkin sejak tanggal 12 Agustus (dirawatnya)," kata Fajar saat dikonfirmasi, Rabu (2/9/2020).
Pria lulusan Akademi TNI AU Angkatan 2003 itu meninggalkan seorang istri bernama Dwi Purwanti serta dua anaknya yakni Vandanu Wistara Putra Prabowo dan Nadira Kirana Prameswari. Luluk akan dimakamkan di Madiun, kota kelahirannya.
Baca Juga:3 Medis COVID-19 Madiun Positif Corona, Sempat Non Reaktif ke Yogyakarta
Fajar mengatakan pria yang lahir pada 23 April 1982 itu akan diberikan penghargaan dengan menaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Letkol Anumerta.
Sebelumnya diberitakan pesawat jenis T-50 Golden Eagle yang diawaki Luluk tergelincir saat hendak lepas landas atau take off. Pesawat tempur itu sedang digunakan untuk latihan para siswa pilot TNI AU. Ketika itu terdapat satu siswa dan instruktur di dalam pesawat.
"Itu pesawat dalam rangka latihan normal, sehari-hari. Nah saat akan take off, keluar landasan," ujarnya.
Atas kejadian itu, kedua awak pesat selamat dan mengalami luka ringan. Namun hari ini, satu pilot pesawat tersebut yakni Luluk meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Gatot Subroto.
Baca Juga:Kerja di Surabaya Kena Corona, Gadis Madiun Malah Pulkam, Ibunya Terular