SuaraJatim.id - Dua pemuda asal Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tewas usai pesta miras bersama tujuh temannya. Dua pemuda masing-masing berinisal MM dan BS meninggal bergantian.
Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya mengatakan MM (26) meninggal lebih dulu, kemudian disusul oleh BS (21) setelahnya. Sebelum meninggal, BS lebih dulu dirawat dalam kondisi kritis di rumah sakit.
"Mendengar kejadian itu petugas kami dari Polsek Kanigoro kemudian melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi," kata Fanani, Selasa (22/9/2020).
Dari keterangan keluarga, para korban mengeluhkan mual, hingga pandangan terganggu usai pesta miras. Karena tak kunjung membaik keluarga sempat melarikan ke rumah sakit namun tak tertolong.
Baca Juga:Sebelum Mayatnya Dimasukan ke Freezer, 5 ABK Gelar Pesta Miras Oplosan
Setelah kejadian itu, polisi telah mengamankan pria yang diduga menjadi penjual miras maut. Pria yang belum dijelaskan identitasnya itu masih diperiksa intensif oleh Satreskrim Polres Blitar.
"Nanti kita akan kembangkan juga karena penjual ini mendapatkan barang dari Surabaya. Akan kita kembangkan ke sana," ujarnya.
Fanani menjelaskan, pesta miras itu berlangsung pada Jumat (18/9/2020) pukul 22.00 wib. Miras itu berlangsung sampai Sabtu (19/9/2020) pagi. Selain MM dan BS, ada delapan orang lain yang ikut berpesta.
Mereka ialah K (18), FR (16), A (26), Q (19), R (19), H (22) dan FD (16) serta satu orang yang belum diketahui namanya. Mereka lalu berpesta di salah satu rumah saksi.
Miras yang dikonsumsi oleh para pemuda dan pelajar itu berjenis Sari Vodka yang dibeli di daerah Gaprang dengan volume 250 ml. Miras itu dicampur dengan sekaleng minuman teh berkarbonasi.
Baca Juga:Nakhoda Ungkap Penyebab 5 ABK Tewas Hingga Dimasukan ke Freezer
Kepada polisi, K mengaku 3 kali melakukan pembelian stelan miras. Pesta selesai, mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing.
Pada Minggu (20/9/2020) pukul 13.00 wib, MM mengeluh mual hingga dilarikan ke RS Syuhada Haji. Besoknya meninggal dunia. Pada hari itu juga, BS juga merasakan mual dan pandangan kabur lalu dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo. BS kemudian meninggal dunia.
Menurut Fanani, dari keterangan penjual, miras yang dijual itu dibeli dari Surabaya. Menurut Fanani, dua korban tewas akibat pesta miras itu akan diotopsi.
"Kalau itu (otopsi) tentu akan kami lakukan baik diminta ataupun tidak. Untuk jadwalnya nanti akan kita koordinasikan dengan dokter forensik" ujarnya.
Ia menambahkan, sejumlah botol miras dan jeriken di dalam toko penjual telah diamankan. Polisi juga mengirimkan sampel ke laboratorium forensik untuk diteliti kandungannya.
"Penjual sedang kita periksa dan ditangani oleh Satreskrim Polres Blitar. Nanti hasilnya akan kita sampaikan," ujar Abituren Akpol 2000 tersebut.
Kontributor : Farian