"Kalau saya positive thinking saja. Tapi jangan ada asas manfaat dan mencari keuntungan politik," katanya sambil menegaskan, terlepas dari kekurangan sejauh ini Gatot masih pada jalur yang benar.
"Saya lihat secara imparsial, Jenderal Gatot juga pernah menjadi Panglima TNI atau orang penting di negeri ini punya jasa-jasa. Jadi perlu dihargai juga. Selagi masih pada jalur dan rel yang benar, bagi saya tak masalah. Beda kalau melanggar aturan, maka tak bisa ditolerir," kata Jerry.
3. Ketua Hipakada Jatim, Priyo Effendi
Priyo Effendi menilai pembubaran acara KAMI yang dihadiri Gatot Nurmantyo oleh beberapa elemen masyarakat di Surabaya, Senin 28 September 2020, itu berlebihan.
Baca Juga:Pagi Ini Gatot, Din dan yang Suka Teriak PKI Pasang Bendera Setengah Tiang?
"Negara kita memberikan kebebasan berekspresi, menyampaikan pendapat dan berserikat yang dilakukan masyarakat. Itu ada Undang-undangnya," kata Priyo, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (29/09/2020).
"KAMI, Saya rasa bukan organisasi liar. Kalau ada pihak lain yang mengkhawatirkan itu merupakan gerakan makar, Saya rasa itu terlalu berlebihan. Apalagi pembicara yang hadir adalah Mantan Panglima TNI," katanya menegaskan.
"Tapi, jika ada pihak yang mengkritisi dan mengingatkan pemerintah dianggap gerakan makar, itu terlalu berlebihan. Kalau memang yang disampaikan Pak Gatot Nurmantyo ada yang melenceng, monggo diproses secara hukum, tetapi kan tidak ada yang salah kalau saya amati," katanya.