Gubernur Soejo lahir dengan nama kecil Ario Soerjo (ejaan lama) yang kemudian dikenal sebagai Raden Mas Soerjo. Lahir pada 9 Juli 1898 di Magetan, ayahnya Raden Mas Wiryosoemarto adalah Ajun Jaksa di Magetan.
Setelah menamatkan pendidikannya di OSVIA (Sekolah pamongpraja) pada 1918 menjadi pamongpraja di Ngawi. Dua tahun kemudian, 1920 dipindah ke Madiun sebagai Mantri Veldpolitie. Dua tahun setelahnya masuk ke sekolah polisi di Sukabumi.
Ketika sekolah polisi selesai Ia menjabat sebagai asisten Wedana di sejumlah tempat. Dan karena prestasinya itu Suryo kemudian mendapat tugas belajar di Bestuur School (sekolah calon bupati di Jakarta).
Selepas pendidikan di Bestuur School lalu menjadi Wedana di beberapa tempat. Namun pada 1938 diangkat menjadi bupati di Magetan. Jabatan tersebut Ia emban sampai tentara kekaisaran Jepang (Dai Nippon) masuk dan menduduki sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca Juga:Surabaya Jadi Destinasi Pemasaran BMW X3 dan X4 M Competition
Waktu itu banyak jabatan bupati yang dipreteli oleh Jepang. Namun Suryo justru diangkat sebagai kepala Suchokan (residen) di Bojonegoro. Lalu pergolakan tahun 1945 terjadi, Indonesia lahir.
Selepas proklamasi kemerdekaan, RM Suryo diangkat sebagai gubernur di Jawa Timur untuk pertama kali. RM Suryo meletakan dasar kepemimpinan kuat di Jawa Timur sampai sekarang sejak 75 tahun lalu.
Sekarang, 12 Oktober 2020, provinsi di ujung timur Jawa ini meyakan ulang tahunnya yang ke 75 tahun.