"Saat dibuka ada darah di daerah mata, kesannya seperti kayak dicongkel matanya. Padahal itu tidak benar. Saya pun sudah konfirmasi ke camatnya," katanya.
Abraar menyebut bahwa pasien tersebut berasal dari Paiton tepatnya di Desa Alas Suko. Setelah konfirmasi dilakukan, ternyata mata dari jenazah masih utuh. Darah tersebut adalah sisa-sisa darah karena pasien yang sudah meninggal.
"Dia (camatnya) bilang kalau itu ada sisa darah saja, setelah dibersihkan matanya utuh," ucapnya.
Menurut Abraar, kondisi darah yang keluar dari tubuh jenazah yang sudah meninggal adalah hal wajar. Karena, semua orang yang sudah meninggal akan jadi lebam mayat.
Baca Juga:Viral Bola Mata Jenazah Diduga Pasien Covid-19 di Probolinggo Hilang
"Itu kondisi yang normal, darahnya membeku, menggumpal. Makanya saya sudah konfirmasi ke pak camat," jelasnya.
Abraar mendapat informasi bahwa yang memvideokan kejadian itu buka dari pihak keluarga. Kemudian disebarkan melalui facebook. Ia pun sudah berencana mencari siapa penyebar video dan akan melakukan somasi.
Menurutnya, hal tersebut merugikan pihak rumah sakit, masyarakat dan pemrintah juga. Rumah sakit pun sudah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.
"Karena sudah membuat berita hoaks baik di media sosial maupun di pesan WA, saya mau laporkan ke Kapolres itu untuk di lacak, karena saya anggap sebagai pesan berantai yang menyesatkan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, dunia maya digegerkan dengan adanya satu video yang diunggah di media sosial (medsos) Instagram. Dalam video tersebut tampak terlihat sosok mayat yang sudah terbungkus kain kafan dilapisi plastik.
Baca Juga:Geger Video Mayat Covid-19 yang Bola Matanya Hilang Diduga di Probolinggo
Dalam video yang diunggah akun teluuur tersebut, nampak wajah mayat tersebut penuh dengan lumuran darah.
Padahal di sekitar jenazah yang sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan tersebut, ada banyak warga yang terdengar menangis.