SuaraJatim.id - Ketua PD XIII Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri ABRI (FKPPI) Jatim, Agoes Soerjanto, meminta agar ulama elite di Jakarta yang menghina TNI segera meminta maaf.
GM FKPPI Jatim juga mendesak Polri segera meminta keterangan yang bersangkutan, terkait isi ceramahnya mengandung provokasi dan menghina alat pertahanan negara yakni TNI.
"Kita sangat menyesal dan tersinggung jika TNI kita dihina dan di fitnah. Apalagi TNI adalah alat pertahanan negara. Kami juga sebagai anak biologis dan idiologis orang tua kami di TNI sangat tersinggung dengan pernyataan tersebut," katanya, dalam siaran persnya, Senin (16/11/2020).
Agoes menjelaskan, TNI jangan diragukan lagi kiprahnya dalam mempertahankan NKRI. Sebab TNI adalah perisai Bangsa Indonesia.
Baca Juga:Allan Nairn Sebut Nama Prabowo dan Wiranto di Penangkapan Robertus Robet
"Kita semua percaya, mereka yang berkarier mulai perwira tinggi, kepala staf bahkan sampai Panglima adalah orang-orang terpilih dan berkualitas yang diusulkan oleh presiden dan melewati fit and proper test di DPR," katanya.
"Mereka juga dibekali akhlak yang baik. Untuk menjadi prajurit TNI, jiwa raganya dididik dan dilatih untuk menjaga keberagaman Bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika," paparnya.
Karena itu, Agoes melanjutkan, mohon maaf jika benar keluar kalimat dari seorang ulama elite yang mengkerdilkan TNI. Tentu keluarga besar TNI sebagai anak bangsa sekaligus anak TNI/Polri sangat tersinggung orang tua kami bertugas berjuang menjadi perisai bangsa.
"Jika memang kalimat itu diutarakan hanya karena emosional juga tidak berdasar. Sebab prajurit TNI saat dididik dan dilatih memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang di dalamnya membentuk pribadi yang taat tegak lurus menjaga kedaulatan bangsa," kata Agoes.
Agoes menyampaikan dalam kondisi saat ini FKPPI justru sangat salut kepada para ulama yang terus memberikan kesejukan, pencerahan untuk umat agar bangsa lebih baik atau keluar dari bencana pandemi.
Baca Juga:Ikut Aksi Save Ahmad Dhani, Sang Alang Singgung Kasus Robertus Robet
"Banyak contoh tauladan mereka yg menjadi perisai bangsa. Bagaimana seorang atlit Susi Susanti memiliki sikap nasionalisme yang tinggi dan berjiwa Pancasila, meski berbeda suku, ras dan agama, tapi jiwa raganya tegak lurus untuk NKRI lewat prestasinya. Susi Susanti berjuang berkorban mampu mengibarkan bendera Merah Putih di seluruh dunia. Prestasinya menyatukan semua komponen masyarakat untuk memberikan dukungan untuk kejayaan bangsa," ungkapnya.
Pengusaha ramah ini, mengusulkan jika memang ulama elite ini ingin menyuarakan aspirasi atau kepentingan politiknya, maka akan lebih tepat jika yang bersangkutan dan organisasinya membentuk partai politik dan berjuang untuk meraihnya.
Dalam kesempatan itu, Agoes juga memohon agar kepolisian segera melakukan pemeriksaan kepda ulama bersangkutan agar masyarakat tidak terpecah belah dalam bersikap.
"Ini membahayakan keutuhan NKRI. Kita yang ada di daerah sangat ingin melihat ketegasan hukum yang ada di pemerintah pusat," katanya.
GM FKPPI Jatim mewakili komponen anak-anak bangsa di daerah, ungkap Agoes, merasa salut dengan reaksi dan langkah cepat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi para jendral komandan pasukan elite TNI menyatakan siap melawan siapapun yang memprovokasi gangguan dan ancaman persatuan dan kesatuan NKRI.
"Pernyataan Panglima TNI memberikan suasana sejuk dan damai. Dengan didampingi Pangkostrad, Kopassus, Komandan Marinir, serta Kopaskhas, ini menunjukan sinyal bahwa TNI sigap dan siap bersama prajuritnya untuk menjaga ancaman dalam dan luar negeri," katanya menegaskan.