Dua Paslon Pilkada Gresik Soroti Masalah Kesehatan dan Ekonomi

Mereka sama-sama menyoroti masalah kesehatan dan membangkitkan ekonomi pasca pandemi Covid-19

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 21 November 2020 | 07:17 WIB
Dua Paslon Pilkada Gresik Soroti Masalah Kesehatan dan Ekonomi
Pasangan nomor urut 1 Mohammad Qosim-Asluchul Alif (QA) saat memaparkan materi pada debat perdana Pilkada Gresik, Jumat (20/11) malam (ANTARA Jatim/H.O KPU Gresik)

SuaraJatim.id - Dua pasangan calon (paslon) Pilkada Kabupaten Gresik, Jawa Timur menyoroti pentingnya kesehatan dalam membangun masyarakat di wilayah tersebut, hal itu terlihat dalam pelaksanaan debat Pilkada yang berlangsung di Gresik, Jumat (20/11/2020) malam.

Pasangan nomor urut 1 Mohammad Qosim-Asluchul Alif (QA) memaparkan pentingnya kesehatan sebagai modal utama untuk mendongkrak ekonomi daerah, sebab masih ada 24 persen masyarakat setempat yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan.

"Ini yang kami dorong jika kami terpilih nanti, sebab kesehatan hal utama untuk meningkatkan ekonomi," kata Mohammad Qosim dilansir dari ANTARA dalam debat Pilkada Gresik

Sedangkan Alif menambahkan, ekonomi akan didorong dengan melakukan pengentasan pengangguran, hal itu dilakukan dengan kerja sama semua pihak.

Baca Juga:Dinilai Tak Serius, Penyidik Ditreskrimum Polda Jatim Dilaporkan ke Propam

Pasangan QA maju di Pilkada Gresik dengan diusung dua parpol yakni PKB 13 kursi serta Gerindra 8 kursi.

Sementara pasangan nomor urut 2 Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (NIAT) memaparkan, selain kesehatan yang menjadi fokus utama, juga keselamatan warga di tengah musibah banjir yang masih melanda di wilayah yang dikenal dengan sebutan "Kota Pudak" tersebut.

"Kemiskinan dan Banjir menjadi fokus utama kami, serta adanya kelangkaan pupuk yang terjadi di Gresik. Ini akan kami atasi jika terpilih nanti," kata Fandi Akhmad yang akrab dipanggil Gus Yani tersebut.

Gus Yani mengakui, bahwa pandemi COVID-19 membuat semua menghadapi ketidakpastian, sehingga perlu adanya pemulihan ekonomi.

"Pemerintah akan lebih hadir kepada masyarakat dengan mendorong usaha di rumah masing-masing, dan ini belum tersentuh oleh pemerintah sebelumnya," kata Yani.

Baca Juga:Ekskavasi Situs Langlang, Arkeolog Sebut Lebih Mengarah ke Bangunan Candi

Wakil Yani, Aminatun Habibah menambahkan bahwa jika dirinya terpilih akan ada penambahan modal Rp10 juta buat anak muda di Gresik.

"Kami juga akan meningkatkan ekonomi dengan mendorong usaha ibu-ibu, sebab kami punya program Bunda Puspa, ini khusus untuk kaum perempuan dengan diberikan pelatihan dan modal untuk meningkatkan ekonomi," kata Aminatun.

Pasangan NIAT, maju dengan diusung enam parpol (Partai Golkar dengan raihan 8 kursi, PDIP 6 kursi, NasDem 5 kursi, Demokrat 4 kursi, PAN 3 kursi, dan PPP dengan 3 kursi).

Menanggapi materi debat kedua paslon, Komisioner KPU Gresik Divisi Sosialisasi dan SDM, Makmun berharap, calon pemilih bisa melihat langsung kualitas maupun visi misi masing-masing calon.

"Ini juga mendorong pemilih untuk tidak golput dalam Pilkada Gresik, sehingga diharapkan meningkatkan angka partisipasi pemilih," kata Makmun

Sementara itu, tema debat publik pertama ini adalah "Menyelesaikan persoalan daerah meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat".

Sedangkan tim panelis terdiri dari akademisi, antara lain, Dosen UINSA Achmad Room Fitriyanto, SE, MEI, MA, Ph.D, Dosen UB Malang Ir Moh Solichin, MT. Ph.D, Dosen UNESA Dr Agus Machfud Fauzi, M.Si Dosen UMG Anwar Hariyono, M.Si dan Dr Eko Budi Leksono, MT.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini