Ekskavasi Situs Langlang, Arkeolog Sebut Lebih Mengarah ke Bangunan Candi

Dari ekskavasi ditemukan fakta, jika situs kuno yang berada di Desa Langlang diduga berasal dari era sebelum Kerajaan Singasari.

Chandra Iswinarno
Minggu, 08 November 2020 | 18:11 WIB
Ekskavasi Situs Langlang, Arkeolog Sebut Lebih Mengarah ke Bangunan Candi
Ekskavasi Situs Langlang di Singosari, Kabupaten Malang oleh BPCB Jatim. [Suarajatimpost.com]

SuaraJatim.id - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur (BPCB Jatim) saat ini melakukan ekskavasi di Desa Langlang Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Ekskavasi yang dimulai karena adanya temuan struktur bangunan kuno di wilayah tersebut mulai menunjukan titik terang.

Dari ekskavasi ditemukan fakta, jika situs kuno yang berada di Desa Langlang diduga berasal dari era sebelum Kerajaan Singasari.

“Secara kasat mata dan pengalaman memperhatikan bata kuno bata ini lebih tua dari masa Majapahit, kedua bata ini dan cara pengerjaannya lebih tua dari masa Singosari,” ujar Arkeolog Ismail Lutfi saat ekskavasi seperti dilansir Suarajatimpost.com-jaringan Suara.com pada Minggu (8/11/2020).

Dia mengemukakan, tersebut berdasara pada pengerjaan tumpukan batu bata. Pihaknya menduga, struktur bangunan Situs Langlang lebih ada dahulu sebelum masa Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit.

Baca Juga:Ekskavasi di Desa Langlang, Situs Diduga Sebelum Singosari dan Majapahit

“Yang jelas lebih tua dari (kerajaan) Majapahit ada potensi lebih tua dari (Kerajaan) Singasari untuk lebih kuat butuh kajian lebih dalam,” kata arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UNM).

Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Daerah Jawa Timur ini juga mengemukakan, secara struktur, bangunan batu bata yang ada di Desa Langlang identik dengan candi.

“Ini mengarah ke candi, hanya candi itu ada satu kata kunci, candi biasanya mempunyai bagian prigi atau sumuran. Nah kita belum menemukan itu, andaikata kita ada kelanjutan ekskavasi, harapannya bagian tengahnya ini (terbuka). Karena di sumuran itu akan diletakkan pripih benda - benda reliks yang sangat dibutuhkan untuk mendirikan bangunan suci (candi),” paparnya.

Sementara itu, Kepala BPCB Jatim Zakaria Kasimin mengatakan, setelah tiga hari ekskavasi sejak Jumat 6 November 2020 hingga Minggu 8 November 2020, pihaknya telah membuka sejumlah kotak dengan luas area 6 x 6 meter.

“Hasil temuan-temuan yang sudah kita ekskavasi, menemukan empat lapis bata yang tertebal, ada yang dua lapis kurang. Kemudian kita melihat ukuran batanya cukup besar yaitu panjang 41 - 42 sentimeter, lebarnya juga lebih dari 30 sentimer, tebal antara 8–9 centimer, ini menunjukkan bahwa situs ini diduga dari masa lalu dari struktur batanya,” katanya.

Baca Juga:BPCB Kembali Eskavasi Situs Mantingan, Diduga Menjadi Terbesar di Jateng

Namun pihaknya menyatakan akan melanjutkan proses ekskavasi di tahun depan untuk mengungkap yang sebenarnya mengenai temuan struktur batu bata di lahan milik warga ini.

“Kita masih perlu ekskavasi lanjutan, untuk membuka seperti apa Situs Langlang ini. Mudah -mudahan di 2021 kita masih bisa ekskavasi lagi. Sementara ini seluas, ini karena kita belum bisa mencari luasnya, kami belum tahu seluas apa,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini