Jaga Kebugaran, Sutan Zico dan Hamra Ikut Latihan di Tim Junior Persija
Ya ini menjadi solusi juga untuk menjaga kebugaran. Kebetulan tim EPA Persija sudah menjalani latihan," kata Hamra.
Vania Rossa Selasa, 24 November 2020 | 14:46 WIB
SuaraJatim.id - Menjelang akhir tahun, masyarakat Jepang punya kesibukan untuk bersih-bersih rumah yang dinamakan oosouji. Biasanya, mereka akan melakukan bersih-bersih rumah tanggal 28 Desember, meski kenyataannya kegiatan ini bisa berlangsung selama seminggu penuh, mulai tanggal 25 Desember. Diharapkan, pada tanggal 31 Desember, rumah sudah cukup bersih untuk menyambut tahun baru.
Dilansir dari laman Yabai, menjaga kebersihan di Jepang memang sudah menjadi kebiasaan yang tersebar luas, sebagian besar karena pengaruh agama Shinto dan Buddha yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Jepang. Diyakini bahwa dewa tidak menyukai kotoran dan lingkungan yang tidak teratur. Jadi, ketika mengunjungi kuil, seseorang harus mandi sebelum masuk. Dalam Budha, karena ini adalah agama holistik, seseorang harus menjaga kebersihan fisik dengan serius, karena hal ini berpengaruh pada pikiran dan emosi juga. Umat Buddha percaya ketika seseorang membersihkan diri sendiri, mereka juga akan lebih mudah untuk berdamai dalam semua aspek lainnya.
Gabungan agama-agama tersebut, ditambah dengan cobaan masa lalu dan epidemi yang melanda Jepang terutama setelah perang, lalu ditambah lagi cuaca lembab yang dihadapi negara tersebut, pengalaman mengalami radiasi nuklir, serta gempa bumi yang merajalela plus tsunami, Jepang telah belajar mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Oosouji secara harfiah diterjemahkan sebagai kegiatan pembersihan besar-besaran. Tradisi ini dipraktikkan oleh orang Jepang untuk membersihkan rumah dan dirinya sebelum malam Tahun Baru sebagai cara untuk menyambut tahun yang akan datang dengan bersih, baik secara harfiah maupun simbolis. Namun, selain membersihkan rumah, oosouji juga dilakukan di tempat-tempat lain, seperti kantor, loker sekolah, dan meja kerja.
Baca Juga: Universitas di Jepang Kembangkan Alat Tes Virus Corona dari Ulat Sutra
Bagi orang Jepang, membawa "barang-barang lama" ke tahun baru adalah nasib buruk. Misalnya, jika Anda memiliki tagihan (dibayar dan tidak dibayar), kuitansi, buku berserakan, dan benda-benda lain dalam keadaan berantakan, sebaiknya itu semua dibuang, disingkirkan, atau diatur. Tujuannya, supaya masalah tahun lalu tidak terus mengikuti Anda.
Dalam tradisi oosouji, semakin bersih semakin baik. Jadi, jika Anda dapat membersihkan setiap inci ruangan yang Anda tempati menjadi berkilau, awal tahun baru Anda akan semakin baik. Anda akan dapat dengan jelas merencanakan berbagai hal dan beralih dari kesulitan yang mengganggu Anda, serta mengatasi kebiasaan buruk yang muncul di masa lalu.
Tertarik meniru kebiasaan bersih-bersih orang Jepang ini? Begini tips melakukan oosouji yang bisa Anda praktikkan di rumah menjelang tahun akhir tahun.
Dan meskipun orang Barat mungkin menganggap oosouji sebagai takhayul, ada banyak manfaat yang didapat dengan membersihkan lingkungan. Ini dia.
Baca Juga: Catat, Ini yang Membuat Rasa Ramen di Indonesia dan Jepang Bisa Berbeda