SuaraJatim.id - Dalam beberapa hari terakhir beredar baliho bergambar Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin dengan foto Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di sampingnya.
Tulisannya bervariasi. Ada yang "Bela Risma, Menangkan MA (Machfud Arifin)", ada pula "MA Mampu Lanjutkan Risma".
Putra Wali Kota Risma, Fuad Bernardi menegaskan, sang ibu tak mengizinkan dan tak berkenan fotonya dipasang di baliho yang mengampanyekan Machfud Arifin.
"Ibu tidak berkenan foto dan namanya dipasang di baliho yang mengampanyekan kandidat selain Mas Eri Cahyadi dan Cak Armuji. Pemasangan foto itu jelas informasi palsu yang mem-framing seolah-olah Bu Risma mendukung Pak Machfud Arifin, padahal jelas-jelas Ibu Risma adalah pengurus DPP PDI Perjuangan yang mendukung penuh pasangan Eri dan Armuji," kata Fuad, Selasa (1/12/2020).
Baca Juga:Survei Cyrus Network, Elektabilitas Er-Ji 55,3 Persen, MAJU 21,5 Persen
Fuad meminta tim pendukung kandidat yang memasang foto Risma tanpa izin bersikap sportif. Malah strategi dari Paslon Machfud Arifin-Mujiaman, sempat mengkritisi apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya selama ini.
"Sejak awal, kandidat tersebut selalu menjelek-jelekkan Bu Risma dan pembangunan Kota Surabaya. Setelah melihat hal itu sebagai blunder, karena faktualnya Bu Risma dicintai rakyat, maka mereka mencoba mengalihkan isu dengan seolah-olah menautkan Bu Risma dengan mereka, dengan jalan memasang foto di baliho dan materi kampanye," ungkapnya.
"Seharusnya sportif dong, jangan asal pasang foto Bu Risma tanpa meminta izin. Politik itu bukan menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan," imbuh Fuad.
Sementara itu, berdasarkan pantauan awak media, viralnya video "Hancurkan Risma Sekarang Juga" yang dinyanyikan kubu pendukung Machfud Arifin dan Mujiaman disikapi tim pendukung pasangan calon yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat itu, dengan memasang sejumlah baliho bertuliskan "Bela Risma, Menangkan MA".
Selain itu, Direktur Media Paslon 02, Imam Syafii menyangkal, jika spanduk tersebut dipasang oleh timses MAJU.
Baca Juga:Pilkada Surabaya, Mereka Membela Risma Saat 'Diseruduk' Banteng Ketaton
"Saya juga sempat lihat sih di jalan, di beberapa sudut ya, saya lihat itu bukan dibuat oleh tim pemenangan Pak MA, kami menduga masyarakat dengan inisiatifnya sendiri, spontan," ujarnya pada SuaraJatim.id
Bahkan Imam sempat mengeluarkan statemen, perihal pemasangan spanduk yang dilakukan oleh oknum PNS.
"Seperti kemarin ada spanduk Bela Risma, Selamatkan Surabaya, itu kan masyarakat kan, meski kami tahu di belakangnya itu ada Lurah-Lurah, (atas) instruksi atas nama Irvan (Widyanto), itu kan bagian dari masyarakat ini juga cinta Bu Risma, tapi masyarakat ini juga Pak MA ini jadi Wali Kota," jelasnya.
Menurut Imam, jika warga Surabaya sendiri saat ini sudah terpecah menjadi dua bagian. Dimana ada di kubu Eri Cahyadi-Armuji, dan di kubu Machfud Arifin-Mujiaman.
"Kan masyarakat yang golongan ini juga banyak, di Surabaya kan saat ini sudah terbelah, ada yang milih Eri, ada yang milih Pak MA. Diantara yang milih MA ada juga yang dia pendukung Bu Risma," katanya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa