Terjangkau Bagi Masyarakat, GeNose Akan Diproduksi 5 Ribu Unit

Bambang mengatakan bahwa GeNose sudah mengantongi izin edar pada 24 Desember 2020.

Erick Tanjung | Ria Rizki Nirmala Sari
Kamis, 07 Januari 2021 | 17:16 WIB
Terjangkau Bagi Masyarakat, GeNose Akan Diproduksi 5 Ribu Unit
Alat Pendeteksi Covid-19, GeNose. [Kemenristek]

SuaraJatim.id - Menteri Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, bahwa alat pendeteksi Covid-19 karya Universitas Gadjah Mada (UGM) GeNose sudah mengantongi izin edar pada 24 Desember 2020. GeNose bakal diproduksi sebanyak 5.000 unit melalui konsorsium dengan lima perusahaan.

"Mereka akan memproduksi massal targetnya 5 ribu pada Februari 2020 dan bisa lebih besar," kata Bambang dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kemenko PMK pada Kamis (7/1/2021).

Bambang menyebut kalau GeNose sudah dipesan dalam jumlah banyak. Ia berharap pemesanan itu bisa dipenuhi sesuai jadwal.

Di samping itu, Bambang juga memperkenalkan alat rapid test yang dibuat oleh Universitas Padjajaran (Unpad). Alat rapid test tersebut juga sudah memperoleh izin edar pada awal November 2020.

Baca Juga:Murah Banget! Alat Deteksi Covid-19 Ini Rp 15-20 Ribu, Mau?

"Saat ini sudah bisa produksi 500 unit per bulan. Jadi untuk memenuhi kebutuhan rapid antigen," ujarnya.

GeNose Jadi Alat Pendeteksi Covid-19 Murah nan Praktis

Bambang menyebut GeNose bisa digunakan masyarakat dengan biaya Rp15 hingga Rp20 ribu saja. Selain itu, cara mendeteksinya pun cukup praktis yakni hanya dengan menghembuskan nafas.

Ia membandingkan GeNose yang diproduksi oleh UGM Yogyakarta tersebut dengan alat pendeteksi Covid-19 lainnya seperti tes rapid dan tes antigen. Kedua alat tersebut digunakan kepada masyarakat dengan cara diambil darahnya dan swab.

"Cuma bedanya kalau ada rapid test yang antibodi ambil darah, rapid test antigen mengambil swab kita, kalau yang ini memakai hembusan nafas kita," tutur Bambang.

Baca Juga:Menristek: Alat rapid test GeNose Akurat dan Terjangkau Bagi Masyarakat

Meski hanya mengandalkan hembusan nafas, namun Bambang menjamin akan keakuratannya. Melalui uji validasi, tingkat sensitivas GeNose mencapai sekitar 92 persen dan tingkat spesifitas mencapai 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini