SuaraJatim.id - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh wilayah di Indonesia berdampak pada sektor pariwisata.
Terlebih lagi pemberlakukan PSBB Jawa-Bali membuat sebagian besar lokasi wisata memilih tutup untuk sementara waktu hingga kebijakan itu berakhir.
Meski ada sebagian yang nekat beroperasi, namun beberapa tempat wisata menjalankan pembatasan pengunjung.
Tentu saja hal itu sangat tidak nyaman bagi keluarga yang akan melakukan liburan. Di Sidoarjo ada wisata baru yang menghadirkan berbagai edukasi mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Baca Juga:Sampah Berserakan di Pantai Parangtritis, Wisatawan Mengaku Tak Nyaman
Tempat wisata tersebut berupa Anak Kandang Farm, yang lokasinya berada di kompleks Puspenerbal, Jalan Pulungan, Sedati, Sidoarjo. Selain sebagai tempat wisata edukasi, tempat ini juga digunakan sebagai Bumi Perkemahan.
"Wilayah ini sudah kita jadikan sebagai bumi perkemahan sakabahari Jatim. Dan sebagian lagi edukasi wisata ternak kambing dan sapi di sini," jelas Danpuspenerbal, Laksamana Muda TNI Edwin Minggu (17/1/2021).
Edwin mengatakan, di Anak Kandang Farm sudah terdapat sebanyak 400 kambing dengan berbagai jenis. Kambing-kambing ini adalah milik para prajurit yang diternak dan diangon oleh para profesional.
"Semua prajurit juga terlibat, seperti pakan, untuk proses pemeliharaan hewan ternak kami melibatkan profesional, ada dokter, insinyur. Sehingga bisa kolaborasi dan memberikan edukasi serta menghasilkan suatu produk yang lebih baik di masa yang akan datang," katanya,
Lahan seluas 2 hektar ini juga memiliki persawahan difungsikan sebagai wisata edukasi penanaman padi. Selain itu juga ada tempat latihan panahan yang juga bisa digunakan para wisatawan dan atlet-atlet muda.
Baca Juga:Viral! Aksi Bule ini Panen Hujatan, Warganet: Motor Sewa Jangan Sok Keras!
"Lahan sawah yang dikemas untuk para generasi muda bisa memahami proses bagaimana saat dimulainya menanam hingga panen sampai prosesnya menjadi beras. Di sini juga ada panahan untuk generasi muda dan atlet-atlet yang ingin mengembangkan bakatnya mendalami masa olahraga berpanah," ujarnya.
Selain sebagai tempat wisata, peternakan ini sudah menggunakan metode ternak modern. Sehingga pemilik kambing bisa memantau secara online kondisi hewannya tersebut. Proses perawatan dan kembang biak yang mudah diharapkan bisa berkontribusi untuk program ketahanan pangan baik di Jatim maupun nasional.
"Karena 2 tahun 3 kali melahirkan kambing ini. Sehingga siklus ini menjadi peluang untuk kita kembangkan. Prajurit di masa dinasnya kita bekali dengan pengalaman dan pengetahuan. Ini dari prajurit untuk prajurit, diharapkan nantinya bisa berkontribusi dalam Jatim maupun nasional," tuturnya.
Tak hanya itu, masyarakat umum juga bisa menjadi peternak di Anak Kandang Farm ini. Karena sarana dan perasarana yang ada akan di optimalkan untuk kepentingan bersama.
"Insyaallah juga kita membuka kursus peternak kambing untuk umum selain prajurit kita. Ada sarana prasarana bisa kita optimalkan untuk kepentingan bersama. Nanti juga akan membangun museum sakabahari audio visual, dalam waktu dekat. Mudah-mudahan menjadi arena pembelajaran semua bagi generasi," pungkasnya.
Sementara itu, sebagai Owner Anak Kandang Farm, Tony Susanto menyebut bahwa pihaknya adalah operator. Kambing ditempat bukan hany milik prajurit saja melainkan masyarakat umum bisa juga ikut beternak.
"Siapa saja bisa jadi peternak tanpa mereka punya ilmu waktu dan lahan. Sambil berjalan mereka belajar jadi peternak. Sehingga masa tuanya bisa jadi peternak. Jadi nantinya akan di titipkan dulu," jelasnya.
Kontributor : Arry Saputra