Penjual Daging Ayam di Banyuwangi Ini Beri Diskon Warga Terdampak Pandemi

Sejumlah penjual daging ayam di Banyuwangi, Jawa Timur, ikut memberikan dukungan kepada warga terdampak pandemi Covid-19.

Muhammad Taufiq
Kamis, 28 Januari 2021 | 11:48 WIB
Penjual Daging Ayam di Banyuwangi Ini Beri Diskon Warga Terdampak Pandemi
Pedagang daging ayam di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur beri diskon warga terdampak pandemi [Foto: Timesindonesia]

SuaraJatim.id - Sejumlah penjual daging ayam di Banyuwangi, Jawa Timur, ikut memberikan dukungan kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Mereka ikut menyediakan daging ayam murah bagi warga.

Salah satunya pedagang Pasar Tradisional Srono. Di tempat tersebut para pedagang membanderol harga daging ayam potong dengan harga terjangkau.

Di sana para pedagang menyediakan dua harga daging ayam potong lebih murah dari biasanya dengan memberi diskon Rp 1000.

Misalnya, ketika harga daging ayam sebesar Rp 28 ribu, maka para pedagang akan menjualnya dengan harga Rp 27 ribu per kilogram.

Baca Juga:Warga Khawatir Suara Gemuruh Gunung Raung, BPBD Banyuwangi: Jangan Panik

Tentu hal ini menjadi perhatian khalayak umum, terlebih hanya di Pasar Srono lah yang berani menyediakan harga daging ayam murah. Kondisi ini menguntungkan bagi para konsumen.

"Malahan kami senang, karena bisa bebas memilih kualitas ayam. Mahal belum tentu baik dan murah belum tentu kualitasnya buruk. Tergantung kita pinter-pinter milih. Tapi semua yang dijual saya yakin kualitasnya sama-sama bagus," kata Febri salah satu pembeli daging ayam di Pasar Srono, demikian dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Rabu (27/1/2021).

Febri mengatakan, selain dapat leluasa untuk memilih daging ayam, perbedaan harga tersebut juga meringankan kebutuhan dapur di tengah pandemi Covid-19. Sebab sudah pasti banyak konsumen yang memilih belanja daging ayam murah ke Pasar Srono.

"Kalau saya biasanya beli yang murah, karena sisa uangnya bisa buat belanja kebutuhan lain. Tadi kebetulan saya beli yang harga Rp 27 ribu per kilonya. Ada yang Rp 28 juga soalnya," ungkap Zaenab pembeli lain.

Sementara itu Kurniyati, pedagang daging ayam di Pasar Srono mengakui jika ada perbedaan harga antar sesama pedagang. Kata dia, perbedaan harga dalam sebuah sistem perdagangan adalah hal yang biasa.

Baca Juga:Motor Jatuh di Rel Tergilas Kereta Lewat, Cewek Ini Bisa Loncat dan Selamat

"Beda itu biasa mas, saya jualnya Rp 27 ribu. Kita kan niatnya membantu warga dalam kondisi pandemi. Kita ambil untung sedikit gak masalah. Yang penting tetap bisa berjualan," ucap Kurniyati kepada TIMESIndonesia.

Pedagang daging ayam lain, Hartini mengatakan jika untung yang diambil dari berjualan daging ayam perkilogramnya sudah cukup, yakni kisaran Rp 10 ribu. Hartini berjualan daging ayam seharga Rp 28 ribu. Artinya harga pokok daging ayam potong yang ia beli dari kandang senilai Rp 18 ribu.

"Kami ambil untung Rp 10 ribu itu mas," kata Hartini kepada wartawan.

Dikonfirmasi terpisah Badan Pendapatan Daerah Banyuwangi melalui Koordinator Pasar Srono, Firda Okta Dian Permana, mengaku mendukung upaya yang dilakukan oleh pedagang daging ayam potong untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

"Iya mendukung mas selama kondisi pasar kondusif. Kita juga lihat keadaan," kata Firda kepada awak media.

Firda mengatakan jika perbedaan harga antar pedagang pasar bukan menjadi masalah dalam transaksi jual beli.

"Iya tidak masalah. Hanya saja untuk kondusifitas wilayah pasar jika ada permasalahan maka harus dicarikan solusi terbaik bersama. Supaya semuanya saling bisa mendapatkan hasil," tandas Firda.

Sebagai informasi, harga daging ayam potong di Pasar Srono sejak dulu memang dikenal lebih murah dari pasar-pasar lain di Kabupaten Banyuwangi. Tak heran jika pasar tradisional tersebut juga jadi jujugan masyarakat diluar Kecamatan Srono.

Dan ditengah kondisi yang tidak menentu ini, pedagang Pasar Srono berinisiatif untuk memberikan harga yang relatif terjangkau guna membantu warga terdampak pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini