Ceritanya, saat itu desa tempat tinggalnya dilanda hujan deras disertai petir. Ponari yang saat itu masih kelas tiga Sekolah Dasar (SD), sedang bermain hujan dengan teman-temannya.
Dia selamat dari sambaran petir dan mendapatkan batu saktinya tersebut. Kehebatan Ponari ini membuat warga dari berbagai daerah datang berbondong-bondong untuk berobat kepadanya.