SuaraJatim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Janurai hingga Februari 2021. Sepertinya benar, hujan dengan intensitas sedang dan deras terjadi di dua musim tersebut.
Bahkan di sejumlah daerah, beberapa kali hujan deras disertai angin kencang, kilat dan petir terjadi. Nah, umat Islam tidak hanya diajarkan bagaimana 'sedia payung sebelum hujan' saja. Tapi juga bagaimana menyikapinya dengan berdoa.
Berikut ini amalan doa yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW ketika menghadapi hujan, baik hujan sedang maupun hujan lebat. Termasuk saat hujan mereda:
1. Doa ketika Turun Hujan
Baca Juga:BMKG Peringatkan Hujan Disertai Angin, Kilat dan Petir Hari Ini di Jatim
Doa ini banyak diajarkan di madrasah-madrasah. Doa ini haditsnya sahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari Nomor 1032, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan
Arab : - -
Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucap 'Allahumma shoyyiban nafi'an' (Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat)."
2. Hujan Lebat
Selain itu, ketika hujan menjadi lebih lebat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam juga berdoa pada Allah SWT. Dalam doanya meminta agar cuaca dikembalikan menjadi cerah.
Baca Juga:BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Seluruh Indonesia Hari Ini
Berdasarkan Hadist Riwayat Bukhari nomor 1014, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa:
Arab : ,
Latin : Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya : Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.
3. Doa ketika hujan reda
Setelah doa turun hujan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda mengenai doa ketika hujan reda. Berdasarkan hadist riwayat Bukhari nomor 846 dan Muslim nomor 71, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
Arab: . .
Latin: Asbaha min ibaadi mukminumbi wakaafirun faamma man koola 'muthirna bi fadhillahi warohmatih', fadzaalika mukminun bii wa kaafirun bilkaukabi faamma man koola muthirna bidzaui kadza wakadza, fadzalika kaafirun bii mukminun bilkaukabi
Artinya: Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan 'Muthirna bi fadhillahi wa rohmatih' (kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dia lah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan, yang mengatakan 'Muthirna binnau kadza wa kadza' (kami diberi hujan karena sebab binatang ini dan ini), maka dia lah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.