Disebut Banyak Pungli di Rutan Medaeng Sidoarjo, Begini Jawaban Karutan

Mantan narapidana yang mengungkap sejumlah pungutan liar (Pungli) pada 2018 lalu di Rutan Medaeng Sidoarjo.

Muhammad Taufiq
Selasa, 09 Februari 2021 | 23:39 WIB
Disebut Banyak Pungli di Rutan Medaeng Sidoarjo, Begini Jawaban Karutan
Dian Purnomo, eks napi saat bercerita kondisi di Rutan Medaeng melalui diskusi webinar YLBHI. (tangkap layar)

Dian dijebloskan ke penjara bersama kawannya, Darno. Saat masuk ke rutan, biasanya para tahanan akan digunduli rambutnya oleh petugas.

Tetapi, petugas rutan justru menawarkan bisa mencukur sesuai keinginan tahanan dengan tarif yang sudah ditetapkan.

"Kalau tidak mau gundul plontos tinggal satu sisir, itu bayar Rp 20 ribu. Kalau tidak mau dipotong itu bisa bayar Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta," kata Dian dalam sebuah diskusi yang digelar YLBHI secara daring.

Setelah melewati proses tersebut, Dian harus menjalani karantian di ruangan kecil namun dihuni oleh banyak tahanan. Para tahanan harus tidur bergantian karena terbatasnya lapak mereka bahkan hanya untuk merebahkan tubuh.

Baca Juga:Eks Napi Medaeng Ungkap Petugas Jualan Es Rp 20 Ribu, Tahanan Wajib Beli

Dian menyebut ada sekitar 300 tahanan di ruangan kecil tersebut. Pun hanya dilengkapi dengan satu kamar mandi dan satu kloset.

Penarikan uang tidak terhenti hanya soal menggunduli kepala. Para tahanan yang dibesuk juga akan ditarik biaya sekitar Rp 50 ribu.

"Jadi teman-teman waktu besuk kemudian mau pulang saya panggil, 'jangan pulang dulu aku tinggali uang untuk bayar nanti setelah dibesuk disuruh bayar'. Jadi satu orang kalau dikarantina dulu 50 ribu itu dikarantina," ungkapnya.

Setelah proses karantina selesai, para tahanan pun akan dipindahkan ke blok-blok rutan yang tersedia. Tidak ada yang gratis di sana karena untuk pindah pun Dian kembali harus merogoh kocek sekitar Rp 500 ribu.

Meski sudah membayar dengan nominal yang cukup besar, Dian tidak pernah merasakan kenyamanan seperti yang dibayangkan. Pasalnya, di dalam rutannya pun sama-sama sempit seperti halnya di tempat karantina.

Baca Juga:Biaya Napi Rutan Medaeng: Ogah Gundul Rp2 Juta, Tidur di Lantai Rp500 Ribu

Ia mungkin tidak pernah membayangkan sebelumnya kalau harus mengeluarkan lagi uang untuk menyewa keramik. Maksud Dian adalah dirinya harus membayar untuk bisa tidur di lantai yang sudah dilapisi keramik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini