SuaraJatim.id - Beberapa waktu lalu viral di media sosial sosok kakek bernama Palyuri (81) atau yang akrab disapa Biyok. Ia awalnya dikira sebagai kakek miskin. Namun kenyataannya, Ia punya simpanan uang satu karung senilai Rp 82 juta.
Si kakek lalu diminta membawa uangnya ditabung di Bank Nagari, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) milik Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).
Palyuri merupakan warga Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Kakek ini mengalami tunarungu dan sulit diajak berkomunikasi. Meskipun demikian, Ia dikenal sangat rajin dalam bekerja.
Anton, salah satu keluarga Palyuri, mengatakan uang puluhan juta di dalam karung tersebut merupakan simpanan Mbah Biyok yang didapat dari bekerja sebagai pencuci piring kondangan, bukan mengemis.
Baca Juga:Viral Pria Jemput Pacar Pakai Mobil Pikap Sayur, Warganet Salut
"Biasanya ia bekerja sebagai pencuci piring di tempat-tempat pesta pernikahan di Payakumbuh. Saya yakin orang Payakumbuh pasti sering melihat dan mengenal Biyok. Uang tersebut pun juga bukan dari hasil mengemis karena ia sering kerja sebagai pencuci piring, meskipun kadang juga ada dikasih oleh orang tanpa ia minta," kata Anton, seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya uang yang disimpan Biyok ini hanya diletakkan di rumahnya namun dari hasil koordinasi pihak kelurahan bersama dengan pihak keluarga, uang milik Biyok ini disimpan di Bank Nagari.
Sementara itu, Lurah Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, Musleniyetti mengatakan pada awalnya pihaknya mendatangi rumah dari Biyok karena terdapat informasi bahwa yang bersangkutan tidak mendapatkan perhatian.
Setelah mendapatkan informasi tersebut lurah ini langsung menemui dan meninjau ke rumah Biyok yang berada di Padang Kaduduak guna memastikan kebenaran informasinya.
"Awalnya soal Biyok ini viral di Facebook dengan informasi bahwa ia tidak mendapatkan perhatian atau bantuan. Setelah dicek dan datang ke lokasi, ternyata terjadi misinformasi dan malahan ditemukan fakta baru bahwa ia memiliki uang yang disimpan di dalam tumpukan kain di rumahnya," katanya.
Baca Juga:Haru! Viral Reporter Tertimpa Perahu Karet, Terjatuh saat Siaran Banjir
Ia mengatakan setelah mengumpulkan uang yang tersimpan di dalam setiap tumpukan kain tersebut, didapatkan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam karung isi 50 kg dan satu kaleng uang recehan.
"Saya juga koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk keluarga untuk membawa uang tersebut untuk ditabung di bank. Sebab kalau tidak, akan berisiko terhadap keselamatan dan kenyamanannya. Apalagi Biyok sebelumnya juga pernah mendapatkan perlakuan jahat yang hampir merenggut nyawanya," kata Musleniyetti.
Salah seorang pihak Bank Nagari, Eko mengatakan untuk menghitung seluruh uang yang dibawa oleh Biyok ini membutuhkan waktu dua hari. Dari penghitungan total keseluruhan uang yang dimiliki Biyok ini lebih kurang berjumlah Rp 82 juta.
"Besaran uang yang kami hitung mulai dari uang pecahan Rp1.000 hingga Rp100.000 dengan jumlah penghitung delapan orang pada hari Kamis (18/2) dan 12 orang pada hari Jumat (19/2) lalu," katanya.