SuaraJatim.id - Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) dari Institute Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) mengungkap hasil penelitiannya terkait tanah Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Hasilnya, kandungan tanah pada lumpur mengandung lithium.
Hal sama juga diungkap peneliti dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menurut penelitian mereka, ada potensi kandungan logam tanah jarang (rare earth) pada tanah tersebut.
ITS melakukan riset pada 2013 silam. Riset dilakukan oleh Amien Widodo dan Lukman Noerochim dan diberi judul "Proses Ekstraksi dan Pengolahan Lithium dari Lumpur Sidoarjo untuk Pembuatan Katoda Baterei Lithium."
Hasil riset tersebut mereka presentasikan di Kantor Staf khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief di Kompleks Sekretariat Negara
Baca Juga:Ada Endapan Air di Bawah Aspal, Jalan Raya Porong Lama Ditutup Tiga Hari
"Lithium merupakan bahan baku pembuatan katoda baterai. Dalam peneltian yang kami kerjakan itu, dalam cairan geotermal Lumpur Sidoarjo terdapat kandungan lithium setinggi 5.81 mg/liter yang mana dapat dijadikan sebagai sumber lithium paling berpotensi," ujar Amin, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (23/2/2021).
Namun, meski demikian, hingga saat ini kandungan logam tanah berupa lithium itu belum diteliti lebih lanjut potensinya. Padahal, permintaan lithium sendiri sangat besar, karena saat ini lithium digunakan untuk salah satu komponen dalam gadget.
"Saat ini belum ada penelitian lanjutan, karena kapasitas saya saat itu adalah geologi maka saya hanya meneliti bagian komponen saja," tambah Amin.
Amin pun menyebutkan bahwa penting untuk dilakukan penelitian lanjutan, jika memang hasil dari lithium yang terdapat di Lumpur Sidoarjo berpotensi menjadi sumber daya dan bahan baku teknologi berkelanjutan maka Lumpur Sidoarjo tidak bisa diolah dengan lebih baik.
Baca Juga:Pertama Kali, Tiga Pemimpin Surabaya Raya Terpilih Duduk Satu Meja