7 Bahan Pedas Ini Cocok Jadi Pengganti Cabai yang Lagi Mahal Banget

Di Jawa Timur sendiri harga cabai tembus Rp 100 ribu per kilogramnya.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 05 Maret 2021 | 09:53 WIB
7 Bahan Pedas Ini Cocok Jadi Pengganti Cabai yang Lagi Mahal Banget
Pedagang cabai merapikan cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (30/01).[Suara.com/Alfian Winanto]

Lada hitam memiliki rasa yang tak terlalu pedas jika dibandingkat dengan lada putih. Namun rasa lada putih tidak sekaya rasa lada hitam yang memiliki rasa lebih kompleks. Lada hitam juga memiliki aroma yang khas dan berbeda. Selain digunakan dalam berbagai masakan, lada juga dipercaya memiliki khasiat pengobatan seperti pada terapi asma dan gigitan serangga loh.

4. Pala

Buah pala adalah salah satu jenis rempah-rempah yang terkenal dan digunakan sebagai bahan tambahan masakan. Bahan makanan ini akan memberikan sensasi pedas yang hangat. Selain memberikan rasa pedas, pala juga mampu menguatkan rasa dan mengharumkan masakan Mama loh. Ia juga mampu menghilangkan bau amis pada ikan dan daging.

Selain itu, sifat antibakteri yang dimiliki pala, secara efektif dapat membantu membersihkan bakteri penyebab bau mulut atau halitosis. Pala juga dapat meningkatkan kekebalan gusi dan gigi kalian serta dapat mengobati masalah gusi dan sakit gigi. Hal inilah yang membuat pala sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam pasta gigi atau obat kumur herbal.

Baca Juga:Harga Cabai di Kota Samarinda Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram

5. Wasabi

Wasabi banyak ditemukan di restoran-restoran Jepang. Biasanya sebagai pelengkap sushi atau sasimi. Wasabi ini diolah menjadi pasta yang warnanya hijau. Wasabi merupakan tanaman asli Jepang yang memiliki nama latin (wasabia japonica). Nama lainnya 'lobak pedas Jepang' dari suku kubis-kubisan.

Namun yang perlu dicatat, rasa pedas Wasabi berbeda dengan cabai. Jika pedas cabai lebih terasa di lidah, pedasnya wasabi lebih terasa di rongga hidung dan sinus.

Wasabi mengandung isotiosianat, yaitu zat kimia yang membuatnya memiliki aroma dan rasa yang khas dan menyengat. Ternyata, zat tersebut juga memiliki kemampuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan membantu menghambat pertumbuhan kanker usus besar loh.

6. Andaliman

Baca Juga:Tembus Rp150 Ribu per Kilo, Petani Cabai Gunungkidul Tak Nikmati Untung

Anda tahu andaliman? Bahan ini memiliki nama lain itir-itir. Bahan ini menjadi salah satu bumbu masak khas Asia yang berasal dari kulit luar buah jenis tumbuhan anggota marga Zanthoxylum (suku jeruk-jerukan, Rutaceae).

Di Indonesia, bahan ini hanya dikenal di daerah Batak. Masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai merica batak. Masakan khas Batak seperti arsik dan saksang memerlukan andaliman sebagai bumbu yang tidak tergantikan.

Andaliman memiliki aroma jeruk yang lembut namun "menggigit" sehingga menimbulkan sensasi kelu atau mati rasa di lidah, meskipun tidak sepedas cabai atau lada.

Rasa kelu di lidah ini disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool pada rempah tersebut. Selain dalam masakan Batak, penggunaan andaliman sebagai bumbu masak juga dikenal dalam masakan Asia Timur dan Asia Selatan.

7. Paprika

Banyak yang mengira paprika sebagai salah satu jenis sayuran. Padahal, paprika (Capsicum annuum) adalah salah satu jenis buah yang memang kerap digunakan sebagai bahan pelengkap masakan. Paprika memiliki cita rasa yang hampir menyerupai cabai, namun tidak terlalu pedas. Berdasarkan warnanya, paprika terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu paprika merah, kuning, hijau, dan oranye.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini