SuaraJatim.id - Lantunan lagu campur sari mengalun merdu di Depot Kurnia Jombang, Sabtu (20/3/2021) siang. Sejumlah pengunjung terlihat duduk di kursi yang sudah disiapkan. Mereka menunggu menu yang dipesan.
Salah satu pengunjung Lilis, warga asal Kecamatan Bareng datang bersama seorang temannya. Tak berselang lama, menu yang mereka pesan diantar oleh pelayan. Ada nasi putih, beberapa tusuk sate, serta semangkuk tongseng daging kambing mendarat di atas meja.
Lilis lalu menyiramkan nasi putih dengan kuah tongseng hingga basah kuyup. Potongan daging kambing, irisan tomat, serta sayur kubis, berbaur dalam kuah tersebut. Aroma rempah tercium kuat. Lilis lalu menyantap menu yang ia pesan hingga tandas.
Di sudut lainnya juru masuk tak henti mengaduk masakan di atas penggorengan. Memasukkan daging yang sudah dipotong dadu, menambahkan sayur, hingga mencampurnya dengan bumbu rempah seperti jahe dan cengkih.
Baca Juga:Kasus Penembakan Orang Asia-Amerika di Atlanta, Biden Imbau Semua Orang
Di bagian paling depan ada seorang pria sibuk membakar sate. Dia menggerak-gerakkan kipas berbahan anyaman bambu. Asap tipis mengepul.
Aroma daging yang terbakar menusuk-nusuk hidung. Di sela itu, pria tersebut juga membalak-balik daging yang sudah terpanggang.
"Rasanya pas. Perpaduan bumbunya sangat seimbang. Ada gurih, pedas, serta asin. Semuanya simbang. Kita seperti menikmati tongseng ala Yogyakarta. Dagingnya juga empuk, bumbu rempahnya meresap dalam tekstur daging," kata Lilis, dilansir dari beritajatim.com--jaringan suara.com, Sabtu (20/3/2021).
Sejak seminggu terakhir Lilis memang penasaran dengan masakan tongseng daging kambing muda dan sate di Depot Kurnia. Hal itu setelah menu kuliner tersebut viral di media sosial.
Wanita berjilbab itu lalu mencobanya. Padahal, jarak antara rumah Lilis dengan depot tongseng sekitar 20 kilometer.
Baca Juga:Duar Duar Duar! Ledakan Terdengar saat Trigana Air Tergelincir di Halim
"Penasaran dari kemarin. Saya tahunya dari instagram. Kemudian hari ini mencobanya. Alhamdulillah, rasanya pas. Kita seperti menikmati tongseng khas Yogyakarta," jelasnya.
Kurniawati Saidah (44), pemilik depot mengaku, tempat itu mulai dibuka satu bulan lalu. Seiring laju waktu, para pembeli memadati Depot Kurnia. Bukan hanya dari Jombang, tapi juga datang dari luar kota.
Dalam satu hari depot tersebut bisa menghabiskan 300 sampai 400 tusuk sate, sedangkan tongsengnya menghabiskan 10 sampai 15 kilogram daging.
"Buka mulai jam 10 sepuluh pagi, nanti jam 2 siang sudah habis. Selain daging kambing, juga daging sapi," kata Kurniawati.
Kurniawati mengatakan, usaha kulinernya berawal dari kesukaan suaminya dengan masakan berbahan daging. Setiap bepergian ke Jawa Tengah dan Yogyakarta, tongseng menjadi menu favorit.
Dari situlah Kurniawati memiliki ide untuk membuka depot sendiri. Gayung pun bersambut. Upaya itu mendapat dukungan dari sang suami, AKP Yogas.
Tongseng Depot Kurnia memiliki banyak keunggulan. Diantaranya adalah menggunakan daging kambing muda yang notabene memilik tektur empuk.
Bumbu yang digunakan adalah rempah pilihan. Semisal jahe, kapulaga, cengkih, kayu manis, dan lainnya. Hal itu semain klop dengan irisan tomat segar dan sayur kubis.
"Kita tidak menggunakan santan. Tapi lebih menggunakan bumbu rempah. Sehingga rasa gurihnya lebih kuat. Bumbu tersebut juga benar-benar meresap dalam daging. Sedangkan bumbu satenya, kita tidak menggunakan kacang. Tapi menggunakan bumbu kecap dan irisan bawang serta cabai. Ini yang menjadi ciri khas Depot Kurnia,” ujarnya.
Racikan bumbu yang sangat ‘nendang’ itu berdasarkan riset yang sudah dilakukannya berkali-kali.
"Dari riset tersebut, akhirnya ketemulah cita rasa bumbu rempah ini. Sekali lagi, kita tidak menggunakan santan, tapi lebih ke rempah-rempah. Tentu saja, lebih menyehatkan," jelasnya.
Untuk menikmati hidangan ini pembeli tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Karena harga yang dibaderol sangat terjangkau. Setiap porsi tongseng sepaket dengan nasi hangat dipatok Rp 17 ribu dan sate Rp 32 ribu tiap 10 tusuk.