Kurniawati Saidah (44), pemilik depot mengaku, tempat itu mulai dibuka satu bulan lalu. Seiring laju waktu, para pembeli memadati Depot Kurnia. Bukan hanya dari Jombang, tapi juga datang dari luar kota.
Dalam satu hari depot tersebut bisa menghabiskan 300 sampai 400 tusuk sate, sedangkan tongsengnya menghabiskan 10 sampai 15 kilogram daging.
"Buka mulai jam 10 sepuluh pagi, nanti jam 2 siang sudah habis. Selain daging kambing, juga daging sapi," kata Kurniawati.
Kurniawati mengatakan, usaha kulinernya berawal dari kesukaan suaminya dengan masakan berbahan daging. Setiap bepergian ke Jawa Tengah dan Yogyakarta, tongseng menjadi menu favorit.
Baca Juga:Kasus Penembakan Orang Asia-Amerika di Atlanta, Biden Imbau Semua Orang
Dari situlah Kurniawati memiliki ide untuk membuka depot sendiri. Gayung pun bersambut. Upaya itu mendapat dukungan dari sang suami, AKP Yogas.
Tongseng Depot Kurnia memiliki banyak keunggulan. Diantaranya adalah menggunakan daging kambing muda yang notabene memilik tektur empuk.
Bumbu yang digunakan adalah rempah pilihan. Semisal jahe, kapulaga, cengkih, kayu manis, dan lainnya. Hal itu semain klop dengan irisan tomat segar dan sayur kubis.
"Kita tidak menggunakan santan. Tapi lebih menggunakan bumbu rempah. Sehingga rasa gurihnya lebih kuat. Bumbu tersebut juga benar-benar meresap dalam daging. Sedangkan bumbu satenya, kita tidak menggunakan kacang. Tapi menggunakan bumbu kecap dan irisan bawang serta cabai. Ini yang menjadi ciri khas Depot Kurnia,” ujarnya.
Racikan bumbu yang sangat ‘nendang’ itu berdasarkan riset yang sudah dilakukannya berkali-kali.
Baca Juga:Duar Duar Duar! Ledakan Terdengar saat Trigana Air Tergelincir di Halim
"Dari riset tersebut, akhirnya ketemulah cita rasa bumbu rempah ini. Sekali lagi, kita tidak menggunakan santan, tapi lebih ke rempah-rempah. Tentu saja, lebih menyehatkan," jelasnya.