Kesejahteraan Normal Kembali, Guru Tidak Tetap di Jember Cukur Gundul

Aksi GTT di Kabupaten Jember di depan Pendapa Wahyawibawagraha Kabupaten Jember menarik perhatian pada Jumat (9/4/2021)

Chandra Iswinarno
Jum'at, 09 April 2021 | 15:42 WIB
Kesejahteraan Normal Kembali, Guru Tidak Tetap di Jember Cukur Gundul
GTT Kabupaten Jember Nur Fadl melakukan aksi cukur gundul sebagai bentuk nazar kembalinya kesejahteraan mereka. [Suaraindonesia.co.id]

SuaraJatim.id - Aksi yang dilakukan Nur Fadli, Guru Tidak Tetap (GTT) di Kabupaten Jember di depan Pendapa Wahyawibawagraha Kabupaten Jember menarik perhatian pada Jumat (9/4/2021)

Selain itu, beberapa guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap (GTT/PTT) yang membakar sate di depan pendapa. Hal tersebut dilakukan sebagai rasa syukur atas kembalinya kesejahteraan GTT/PTT yang ada di Kabupaten Jember.

"Pagi ini kami melaksanakan nadzar, dimana sejak dulu kami punya nadzar kalau GTT/PTT sejahtera, kami akan potong rambut di depan pendopo," katanya kepada Suaraindonesia.co.id-jaringan Suara.com.

Syukuran tersebut dilakukan bersama Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman sebagai bentuk syukur mereka.

Baca Juga:Ngeri! Selama Pandemi Covid-19, 30 Persen Siswa di Jember Putus Sekolah

"Iya kami juga bakar sate, berbagi makanan bersama kawan-kawan ini. Alhamdulillah Bupati dan Wakil Bupati juga menyempatkan untuk hadir," lanjut Fadli.

Menurutnya dengan diterimanya SK Bupati Jember oleh GTT/PTT menjadi awal kembalinya kesejahteraan mereka.

"Iya bapak Hendy sudah memberikan bukti, bahwa beliau memperjuangkan hak kami. Dengan adanya SK ini tentunya sangat luar biasa," ucapnya.

Untuk diketahui, dalam isinya ada satu poin di SK Bupati Jember yakni, terkait adanya kenaikan gaji yang layak.

"Salah satunya itu kenaikan gaji, jadi bisa dibilanh layak bagi para kawan-kawan ini," tuturnya.

Baca Juga:IDI Jember Tak Rekomendasikan Pembelajaran Tatap Muka, Ini Alasannya

Lebih lanjut, dia berharap nantinya kesejahteraan GTT dan PTT semakin membaik dan pemerintah senantiasa melakukan evaluasi, terhadap sistem pembelajaran yang ada di Jember.

"Semoga kesejahteraannya terus membaik, untuk pemerintah harus ada evaluasi kembali, karena di beberapa sekolah ini ternyata ada yang satu mata pelajaran gurunya masih double," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini