SuaraJatim.id - Jelang Reshuffle Kabinet Jokowi-Maruf Amin, teka-teki bergabungnya nama petinggi partai politik yang masuk ke dalam jajaran menteri masih belum jelas. Meski begitu, Partai Demokrat menegaskan akan tetap berada di luar pemerintahan, jika ditawarkan bergabung dalam kabinet.
Penegasan tersebut disampaikan langsung Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Dia mengatakan, keputusan memilih berada di luar pemerintahan sudah sesuai dengan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Putra Sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ini ingin agar Partai Demokrat menjalankan peran sebagai pengawas dan penyeimbang terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Kami bisa menjalankan peran untuk check and balance, dan itu penting, sehat untuk demokrasi, demikian menurut Ketum Partai Demokrat yang sah, AHY," kata Herzaky kepada wartawan, Selasa (20/4/2021).
Baca Juga:Beda dengan PAN, Partai Demokrat Tegaskan Ogah Masuk Kabinet
Dia juga mengatakan, peran penting yang ingin diambil partai berlambang bintang merci saat ini ialah berkoalisi dengan rakyat.
"Demokrat menyadari, itulah peran yang harus diambil saat ini. Peran Partai Demokrat untuk berkoalisi dengan rakyat, memperjuangkan harapan dan aspirasi rakyat. Ketum kami pun mengaku menyelami betul posisi tersebut," ujar Herzaky.
Berbeda dengan Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini berada di luar pemerintahan, justru mengaku siap jika Presiden Jokowi meminta kadernya bergabung dalam kabinet.
Anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus mengatakan, PAN menyiapkan kader terbaiknya apabila ke depan Presiden Jokowi meminta partai tersebut masul ke dalam kabinet.
Diketahui, belakangan muncul dugaan PAN berpotensi masuk kabinet seiring mencuatnya isu reshuffle. PAN dinilai lebih berpeluang masuk dibanding dengan Partai Demokrat dan PKS yang notabene sama-sama berada di luar pemerintahan.
Baca Juga:Tak Reshuffle Kabinet Besar-besaran, Jokowi Diprediksi Cuma Ganti 3 Menteri
Kendati menyiapkan kader terbaik, Guspardi menegaskan PAN saat ini dalam posisi menunggu kepastian kabar dari Istana. Pasalnya sejauh ini, diakui Guspardi PAN belum menerima secara resmi tawaran masuk kabinet.
"Jika diajak bergabung tentu itu merupakan apresiasi presiden kepada PAN untuk memperkuat pemerintahan. Masuk atau tidak masuk dalam kabinet, posisi PAN tetap mendukung kebijakan pro rakyat. PAN tetap menjalankan fungsi check and balance," kata Guspardi dalam keterangannya, Selasa (20/4/2021).
Namun di sisi lain, Guspardi mengatakan PAN mendukung langkah Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet agar roda pemerintahan makin baik. Apalagi seiring meleburnya Kemenristek ke dalam Kemendikbud, ditambah nomenklatur Kementerian Investasi.
Karena itu, PAN siap berkontribusi di dalam pemerintagan apabila memang dipanggil Jokowi untuk mengisi pos kementerian saat perombakan kabinet benar-benar terjadi.
"Kita siap berkonstribusi bagi bangsa dan negara apa pun pos yang diamanatkan nantinya. Siapa pun orangnya bagi PAN tidak ada persoalan," kata Guspardi.