
Selanjutnya, Ustadz Yahya Waloni juga tiba-tiba mengatakan bahwa ia tidak suka dipanggil mualaf.
"Di masjid-masjid, saya nggak suka dipanggil Mualaf karena mualaf di Indonesia ini kebanyakan bukan mualaf (tapi) kualat," katanya.
Hal itu ia katakan karena menurutnya banyak yang masuk Islam bukan karena mau dapat hidayah, karena ilmu, atau karena ada panggilan, namun justru karena ada tujuan lain atau sekedar ikut-ikutan.
"Masuk Islam karena mau nikah, masuk Islam karena ikut-ikutan. Tetangganya Islam, dia ikut jadi Islam. Tetangganya Kristen, dia masuk Kristen. Tetangganya Buddha, dia ikut Buddha. Tetangganya Hindu, ikut Hindu. Itu namanya Bunglon," kata Yahya Waloni.
Baca Juga:Toleransi Tingkat Dewa! Dua Artis Kristen Ikut Puasa, Alasan Bikin Takjub
Alasan kedua ia tidak suka dipanggil mualaf adalah karena menurutnya kata itu tidak ada dalam Alquran.
"Yang ada may yahdillahu fa huwal-muhtadi, wa may yudlil fa ula'ika humul-khasirun. Kata Allah, Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah muhtadin, orang yang mendapat petunjuk; barangsiapa yang disesatkan Allah, maka dialah orang yang sesat," kata Yahya Waloni.
"Jadi ada yang masuk Islam, dinamakan al Muhtadin, dari kafir yah masuk Islam, namanya Al Muhtadin; yang dari Islam keluar, murtad, itu namanya al Murtadin, cuma bedanya ha dan ra. Beda-beda tipis, yang masuk Islam mendapat rahmat, yang keluar Islam mendapat laknatullahi," sambungnya.