Tak Empati! Roy Suryo Samakan Hilangnya KRI Nanggala dengan Harun Masiku

Roy Suryo langsung dikecam publik karena dianggapi tidak empati dengan keluarga awak KRI-Nanggala-402 yang tengah was-was menunggu kepastian KRI Nanggala.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 23 April 2021 | 10:15 WIB
Tak Empati! Roy Suryo Samakan Hilangnya KRI Nanggala dengan Harun Masiku
Roy Suryo (Ria Rizki/Suara.com)

SuaraJatim.id - Roy Suryo samakan KRI Nanggala hilang seperti Harun Masiku. Harun Masiku adalah politisi PDI Perjuangan yang tengah diburu KPK karena korupsi.

Roy Suryo langsung dikecam publik karena dianggapi tidak empati dengan keluarga awak KRI-Nanggala-402 yang tengah was-was menunggu kepastian KRI Nanggala.

Roy Suryo awalnya mengatakan harapan tentang KRI Nanggala-402 kontras dengan kabar hilangnya kapal selam tersebut. Roy Suryo bahkan mempertanyakan kekuatan maritim yang harusnya disegani tapi malah ikut-ikutan seperti Harun Masiku.

"Sayang, Harapan yang sempat dimuat media setahun lalu ini kontras dengan Berita mengejutkan yang baru saja diterima tentang 'Hilangnya KRI Nanggala-402" barusan. Kekuatan Maritim yang harusnya disegani malah seperti ikut-ikutan Harun Masiku dan Truk Pengangkut Barang Bukti KPK?" tulis Roy Suryo.

Baca Juga:Cerita Serda Ede, Awak KRI Nanggala yang Baru Dua Bulan Menikah

"Semoga segera ditemukan," tulis Roy Suryo lewat akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Kamis kemarin.

Tangkapan layar diduga cuitan Roy Suryo.[Twitter/@FrankyNKRI]
Tangkapan layar diduga cuitan Roy Suryo.[Twitter/@FrankyNKRI]

Cuitannya disertai capture empat artikel berita terkait hilangnya KRI Nanggala 402. Cuitan Roy Suryo pun disoroti netizen.

Sejumlah netizen yang menyebut Roy Suryo tak punya rasa empati.

Setelah banyak sorotan, cuitan tersebut tak lagi bisa ditemukan di akun Twitter @KRMTRoySuryo2. Roy Suryo memposting ulang capture berita berita terkait hilangnya KRI Nanggala 402, namun dengan caption berbeda.

"Semoga KRI Nanggala 402 segera dapat mengatasi masalahnya & kembali naik ke permukaan dangan selamat beserta seluruh awaknya. Pemerintah, TNI & DPR perlu segera lakukan Audit kelayakan Alutsista, terutama utk yg usianya sudah tua. Maintenance performa & keselamatan nyawa lebih utama," tulis Roy Suryo.

Baca Juga:Kapal SAR Antasena tiba di Banyuwangi untuk Cari KR Nanggala-402

Cuitan tersebut langsung direspon netizen.

Harun Masiku [website KPK]
Harun Masiku [website KPK]

Ada yang mempertanyakan mengapa cuitan sebelumnya hilang.

"Kok ilang pak?" tulis pemilik akun @Uphew_18, disertai capture cuitan Roy Suryo sebelumnya.

Lalu dibalas pemilik akun @dekhamal.

"Susah bro, orang ini udh hilang rasa empati dan nurani nya, yg di otak nya cuman nyinyir,, Tanya in bro lagu kebangsaan Indonesia Raya udah hapalan belon, besok ujian gtu bro... Terus antena, panci, pompa air udh dibalikin belon itu... Ya Allah nih orang ya parah..," tulisnya.

"Dicari cuitan Roy Sukro yang telah menghilang, kecepatan tangannya melebihi otaknya sih,
ga punya rasa empati sama sekali terhadap prajurit yg sedang mengalami musibah," tulis akun Firza Husain.

Kronologi Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-403

Sebelumnya, lewat keterangan tertulis, Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispen AL) menyebutkan, kapal buatan Jerman tahun 1977 itu sebelumnya telah meminta izin menyelam ke Komandan Gugus Tempur Laut II (Danguspurla II) untuk melaksanakan penembakan Torpedo SUT.

"Namun, setelah izin diberikan, KRI Nanggala hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi," demikian keterangan tertulis Dispen AL, Rabu malam.

Selanjutnya, TNI AL langsung melakukan pencarian dengan mengerahkan KRI Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Diponegoro-365.

KRI Karel Satsuitubun 356 bersiap sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021).  ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
KRI Karel Satsuitubun 356 bersiap sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Ketiga KRI itu melakukan pencarian dengan menggunakan sonar aktif di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402 melalui metode Cordon 2.000 yrds dan hasilnya nihil.

"Pukul 07.00 WIB dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam," demikian keterangan tertulis tersebut.

Kemudian, pada pukul 14.00 WIB, KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau turut membantu pencarian menggunakan side scan sonar.

Selain itu, petugas mengirimkan dua mobil chamber ke Banyuwangi dan mengirim distres International Submarine Escape and Rescue Leaison Office (ISMERLO).

Dua negara telah memberi respons untuk memberikan bantuan pencarian, yakni AL Singapura dan AL Australia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini