SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendoakan Surabaya menjadi kota yang terus maju pada momentum Hari Jadi ke-728 yang diperingati setiap 31 Mei.
"Selamat ulang tahun Kota Surabaya. Semoga semakin maju, semakin berkembang, dan tetap menjadi kebanggaaan Jawa Timur," ujarnya dikutip dari Antara, Senin (31/5/2021).
Gubernur Khofifah melanjutkan, bahwa Kota Surabaya menjadi menjadi sentra perdagangan dan investasi yang merupakan salah satu andalan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
Kontribusi Kota Surabaya terhadap PDRB Provinsi Jawa Timur cukup signifikan, yaitu 24,11 persen pada tahun 2020. Hal itu akibat banyaknya investasi dan perdagangan.
Baca Juga:Gaduhnya Terus! Kini Tagar #TangkapGubernurJatim Trending di Twitter
Iklim usaha, lanjut dia, dan iklim investasi diharapkan terus ditingkatkan untuk menyokong investasi dan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur secara lebih luas.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasi pada Kota Surabaya yang mampu membangun kemandirian dan otonomi daerah, yang PAD dan APBD Kota Surabaya menjadi tertinggi di Jatim.
Tahun 2021, APBD Kota Surabaya mencapai Rp9,8 trilliun, dengan nilai PAD sebesar Rp5,5 triliun, yang merupakan angka terbesar dibandingkan kabupaten/kota lain di Jatim.
"Ini perlu dijaga, bahkan terus ditingkatkan. Dengan inovasi-inovasi dan pemanfaatan teknologi sehingga PAD dan juga APBD daerah bisa terus meningkat," katanya.
Tidak hanya itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya juga tertinggi di Jatim sehingga patut diapresiasi.
Baca Juga:Pemprov Jatim Akan Hadapi 4 Gugatan Terkait Ultah Gubernur Khofifah
Meski demikian, Khofifah tetap mengingatkan Kota Surabaya masih memiliki PR (pekerjaan rumah) yang tak kalah penting untuk diselesaikan.
Pertama, masalah Angka Kematian Ibu (AKI) di Surabaya yang masih tinggi, atau daerah nomor empat di Jatim, yang datanya sebanyak 565 ibu meninggal dunia saat melahirkan selama tahun 2020.
"PR berikutnya adalah percepatan ekonomi kreatif agar tingkat pengangguran turun lebih signifikan," ujar mantan Menteri Sosial tersebut.
(Antara)