SuaraJatim.id - Pemkab Lamongan saat ini dikejutkan dengan adanya lonjakan signifikan kasus Covid-19 yang terjadi di Desa Sidodowo Kecamatan Modo. Pasalnya pada Jumat (4/6/2021) sore, Dinas Kesehatan Lamongan mengemukakan ada 36 warga desa setempat yang positif Covid-19.
Upaya tracing atau pelacakan asal mula penyebaran Covid-19 pun akhirnya diungkap Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufik Hidayat. Dia mengemukakan, berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan, peningkatan Covid-19 di Desa Sidodowo terjadi karena dua sebab, yakni hajatan pernikahan dan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 tanpa protokol kesehatan.
Diketahui, digelar acara hajatan pernikahan yang dilakukan di dua lokasi, yakni Desa Janar Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro dan acara hajatan di Desa Sidodowo, tepatnya Dusun Bringin pada tanggal 16-17 Mei dan Dusun Kedungsari tanggal 26-27 Mei.
"Pada acara tersebut tanpa menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Taufik seperti dilansir Times Indonesia-jaringan Suara.com pada Sabtu (5/6/2021).
Baca Juga:36 Warga Lamongan Positif Covid-19 Usai Pesta Pernikahan, Dua Warga Lainnya Meninggal
Kemudian acara kegiatan pemulasaraan jenazah pasien positif Covid-19 yang dilakukan pihak keluarga tanpa menerapkan protokol kesehatan.
"Tanggal 23 (Mei) terdapat 2 pasien yang dirujuk ke RSML (Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan) dan RSUD dr. Soegiri meninggal dengan status PCR positif Covid-19. Tanggal 28 Mei, pasien dengan rapid Antigen positif dari RSUM (Rumah Sakit Umum Muhammadiyah), meninggal di rumah dan dilakukan pemulasaran oleh pihak keluarga tanpa protokol kesehatan," tuturnya.
Kemudian pada 30 Mei, pihak keluarga pasien yang meninggal mengalami sakit dan melaksanakan isolasi rumah sakit (IRS) di Klinik Kande Kedungpring sejumlah dua orang. Pada 3 Juni, dilakukan rapid anitigen pada warga yang kontak erat dengan pasien meninggal dan hasilnya positif.
"Melalui pihak kepolisian dan TNI, penindakan atas pelanggaran penggunaan masker dan pendataan buku tamu juga akan digencarkan untuk warga yang masuk atau keluar desa (lockdown), begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran lainnya. Dinas kesehatan dan BPDB juga telah melakukan fogging disinfektan pada tanggal 4 Juni," kata Taufik.
Upaya penanggulangan juga dilakukan Dinas Kesehatan bekerjasama dengan UNAIR, mendistribusikan obat anti-virus untuk seluruh warga Sidodowo.
Baca Juga:Mantan Bupati Lamongan Fadeli Meninggal Dunia karena Sakit
"Pagi tadi (Sabtu, 5/6/2021) Dinkes Lamongan mengambil obat antivirus bantuan Unair. Siang ini obat antivirus disampaikan ke warga," ujarnya.
Selain itu, Satgas Covid-19 juga akan melakukan karantina bagi warga positif Covid-19 di ruang isolasi di Rusunawa Lamongan.
"Tim Satgas Covid-19 juga akan menyerahkan paket bantuan sembako bagi warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah," ucap Taufik.
Lima Orang Meninggal
Sebelumnya, diberitakan ada lima orang yang meninggal akibat terpapar Covid-19 di Desa Sidodowo.
"Per sore ini korban meninggal 5 orang. Warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 total 36 dimana 8 diantaranya menjalani isolasi di rumah sakit," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Lamongan, Yuhronur Efendi, Jumat (4/6/2021).
Yuhronur mengungkapkan untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di desa tersebut, pihaknya telah menginstruksikan lockdown mikro di Desa Sidodowo. Selain itu, Yuhronur juga memerintahkan jajarannya untuk terus melakukan tracking, testing dan treatment.
"Langkah lainnya yang dilakukan adalah melakukan penyemprotan disinfektan di setiap rumah yang ada di Desa Sidodowo," katanya.