Keras! Gus Sahal Sebut Felix Siauw Ngawur dan Merongrong Indonesia

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal alias Gus Sahal, bereaksi keras dengan meminta Felix Siauw minggat dari Indonesia.

Muhammad Taufiq
Senin, 07 Juni 2021 | 17:56 WIB
Keras! Gus Sahal Sebut Felix Siauw Ngawur dan Merongrong Indonesia
Ustaz Felix Siauw saat di Balai Kota DKI Jakarta. (Suara.com/Tyo)

SuaraJatim.id - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal alias Gus Sahal, bereaksi keras dengan meminta Felix Siauw minggat dari Indonesia.

Resposn keras Gus Sahal yang belakangan menyingkat namanya menjadi UAS (Ustaz Ahmad Sahal) ini berkaitan dengan ribut-ribut ceramah Felix Siauw yang mengatakan membela tanah air, NKRI, Nasionalisme, dan sikap kebangsaan tidak ada dalilnya dalam Alquran.

Omongan Felix tentu menjadi kontroversial mengingat Ia sendiri dikenal sebagai orang yang sangat membela khilafah untuk ditegakkan di nusantara.

Gus Sahal mengaku heran dengan sikap Felix yang seolah merongrong kebangsaan Indonesia. "Ini kenapa ya, ada sejumlah ustaz di Indonesia yang mendapat rezeki dari berdakwah di Indonesia, tapi pandangannya merongrong kebangsaan Indonesia," kata dia, dikutip dari hops.id, jejaring media SuaraJatim.id, Senin (07/06/2021).

Baca Juga:Kritik Pandangan Felix Siauw, Gus Sahal: Rongrong Nasionalisme dan Bukti Tak Paham Islam

Gus Sahal kemudian juga merasa heran, ada ustaz yang menyebut hormat pada bendera merah putih, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dianggap syirik. Padahal, hormat dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kata dia, sebagai bagian dari ekspresi rasa syukur masyarakat karena bebas dari masa penjajahan.

"Harusnya kita bersyukur punya negara, punya Tanah Air, bandingkan tak punya negara? Itu ekspresi syukur," katanya menegaskan.

Lebih jauh, Ia juga menganggap selama ini Ustaz Felix Siauw ngawur dalam memahami sesuatu. Termasuk memahami Islam secara utuh. Sebab jika dia bilang nasionalisme tak ada dalam dalil, dia dianggap tak mempelajarinya secara mendetail.

"Beberapa waktu lalu dia getol membela Palestina, lho Palestina itu dasarnya nasionalisme, kebangsaan, bukan khilafah. Dia ini membela Palestina, padahal dasarnya kebangsaan, nasionalisme, makanya itu sesuatu yang absurd. Dengan menyatakan nasionalisme enggak ada dalilnya, dia berarti enggak paham Islam."

Sebab baginya walaupun tak ada hadist yang mencantumkan untuk membela Tanah Air, tetapi itu selama ini dikenal sebagai sesuatu sunnah Nabi. Contohnya banyak, dan publik bisa menemukannya di sosok Nabi Muhammad.

Baca Juga:Pasca Heboh Ustaz Khalid Basalamah, Ustaz Felix Siauw Disorot Saat Nyanyi Indonesia Raya

Sebut saja seperti pada suatu ketika, Nabi pernah bepergian dan begitu berbunga-bunga ketika melihat dinding Madinah. Kemudian, ketika Madinah dilanda pandemi, banyak sahabat Nabi yang jatuh sakit. Nabi Muhammad kemudian menjadi galau.

Di saat itulah, dia kemudian berdoa agar Madinah diselamatkan. "Dalam doanya, dia berdoa, ya Allah berikanlah rasa cinta kepada kami kepada Madinah, sebagaimana dulu engkau ya Allah menjaga Mekah," katanya.

"Sehatkanlah Madinah dari penyakit. Dan berikanlah barokah dalam timbangan dan dagangan kami di Madinah. Itu merupakan bukti dalil yang menyatakan betapa nabi cinta terhadap tumpah darahnya," katanya.

Maka menjadi aneh jika kemudian Ustaz Felix Siauw seolah merongrong NKRI lewat sikapnya. Apalagi beliau dikenal sebagai pendukung keras khilafah, dan menanggap negara merupakan sistem politik berbasis sekuler, thogut, dan sebuah sistem ciptaan manusia yang tak perlu dipatuhi.

Padahal jika dia paham dengan benar soal Islam, dia akan menaati kesepakatan, perjanjian, yang telah dibuat Islam ketika NKRI berdiri, bersama sejumlah agama lain.

"Maka kalau tidak, serahkan kewarganegaraanmu, cabut dari RI. Selama kalian masih punya dokumen RI, menikmati fasilitas RI, selama masih mencari nafkah dari bumi Indonesia, koar-koar-koar anti Indonesia, itu artinya sebuah sikap yang tidak konsisten," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak