SuaraJatim.id - Klaster hajatan di Desa Kediren Kabupaten Magetan Jawa Timur kasusnya semakin mengkhawatirkan. Dilaporkan ada penambahan kasus penularan dari semula 47 warga, kini menjadi 63 warga positif Covid-19.
Sejumlah empat orang diantaranya harus dirujuk ke rumah sakit, lantaran bergejala.
“Warga inisiatif sendiri ke puskesmas karena merasa takut, dan ditemukan bertambah 16. Total ada 63 warga yang terpapar,” kata Kepala Desa Kediren Dwi Heri Susanto dikutip dari beritajatim.com --media jejaring suara.com, Senin (21/6/2021).
Ia melanjutkan, warganya yang terpapar Covid-19 dari klaster hajatan tersebut telah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sedangkan, empat warga lainnya dievakuasi ke RS rujukan Covid-19 karena merasakan gejala.
Baca Juga:Kecelakaan Maut di Magetan, 3 Orang Tewas, Salah Satunya Bayi 7 Bulan
“Gejala yang dialami beragam, mulai dari lemas, tensi tinggi dan ada yang tensi normal tetapi mual hingga muntah bahkan ada yang sangat lemas hingga tidak bisa beraktivitas,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 65 warga Desa Kediren diperiksa dan ditemukan sebanyak 47 positif rapid test antigen setelah mengikuti hajatan di desa setempat. Mereka diduga tertular melalui kegiatan hajatan warga di wilayah tersebut.
“Hasil rapid ada 47 tamu undangan yang hasil rapidnya positif,” kata Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dr. Rohmat Hidayat kepada beritajatim.com, Kamis (17/6/2021).
Insiden bermula ketika salah satu warga Desa Kediren dinyatakan positif covid 19 setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Aisyah Ponorogo. Saat menjalani perawatan di RSI Aisyah Ponorogo karena mengalami lemas setelah pulang dari perjalanan ke Purwodadi.
“Tanggal 1 Juni pulang dari Purwodadi, tanggal 5 Juni merasakan ada gejala lemas. Tanggal 14 kondisinya sakit dirawat di RSI Ponorogo,” katanya.
Baca Juga:Sama Mama-Papa Naik Vario Terlibat Kecelakaan, Bayi 7 Bulan Tewas di Magetan
Dia menambahkan, warga yang dalam pemeriksaan didapati positif langsung dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing hingga pemeriksaan berikutnya. Sebanyak 47 warga tersebut tanpa gejala.
“Mungkin masih akan bertambah, Dinkes Magetan akan kembali menjadwalkan pemeriksaan ulang terhadap warga lain yang hadiri hajatan tersebut,” tandasnya.