SuaraJatim.id - Kasus penemuan mayat wanita di rumahnya mengegerkan warga Desa Bringkang, Menganti, Kabupaten Gresik. Penyebab tewasnya perempuan berinsial EK tewas dalam rumah itu hingga kini masih menjadi misteri.
Dalam proses evakuasi ditemukan kejanggalan yang mengarah pada pembunuhan. Wajah korban terlihat penuh lebam, kepalanya luka mengeluarkan darah dan lidahnya menjular keluar.
Sedangkan korban saat ditemukan sudah dalam setengah telanjang, dan lantai sekitar sudah dipenuhi darah segar.
S (44) kerabat korban mengaku, tidak menduga jika adik iparnya itu tewas dengan cara tragis.
Sebelumnya dia mengaku hubungan korban dengan keluarga baik-baik saja. Ia juga menuturkan tak ada kejanggalan apapun saat sebelum kejadian.
"Tiga hari sebelum ditemukan jenazahnya, dia ke rumah ku, ngobrol-ngobrol biasa, rujakan. Setelah itu pamit ke Sidoarjo rumah saudaranya," kata S, ditemui di rumahnya Minggu (11/7/2021).
Saat itu, S tidak menaruh curiga apa-apa. Ia menduga korban sedang berada di rumah saudara di Sidoarjo. Sampai dua hari sebelum kejadian, telepon seluler milik korban sudah tak bisa dihubungi.
S langsung gundah, ia lalu mengecek ke rumah korban yang tidak jauh dari tempatnya tinggal.
Namun saat berada di lokasi, rumah korban tertutup rapat. Tapi lampunya masih menyala. Ia masih meyakinkan dirinya jika adik iparnya itu dalam kondisi di luar rumah.
"Tapi saya masih curiga, sampai akhirnya hari Jumat saya cek lagi ke rumahnya. Di dalam kamarnya terkunci tapi ada suara kipas, namun saya panggil tak merespons. Saya semakin kuatir, lalu saya minta anakku untuk melihat dari atas atap kamar," terangnya.
Setelah berhasil dicek, begitu terkejutnya, jasad korban sudah terbujung kaku setengah tengkurap. Di sekitar korban sudah penuh darah.
Sedangkan pakaian yang dikenakan korban, terbuka setengah. Janda satu anak itu nyaris telanjang. Hanya bagian dada dan kepalanya yang tertutupi.
"Saya langsung syok tidak tega melihatnya seperti itu. Lalu saya segera lapor ke RT dan kepolisian. Beberapa menit kemudian, petugas datang melakukan evakuasi," pungkasnya.
Kontributor : Amin Alamsyah