Termakan Hoaks, Warga Sampang Madura Ogah Disuntik Vaksin Covid-19 Karena Tidak Halal

Minat warga Kabupaten Sampang Madura, Jawa Timur ikut vaksinasi Covid-19 terbilang rendah. Penyebabnya diduga termakan kabar hoaks alias informasi bohong.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 17 Juli 2021 | 20:42 WIB
Termakan Hoaks, Warga Sampang Madura Ogah Disuntik Vaksin Covid-19 Karena Tidak Halal
Ilustrasi.Termakan Hoaks, Warga Sampang Madura Ogah Vaksinasi Covid-19 Karena Tidak Halal. [Shutterstock]

SuaraJatim.id - Minat warga Kabupaten Sampang Madura, Jawa Timur ikut vaksinasi Covid-19 terbilang rendah. Penyebabnya diduga termakan kabar hoaks alias informasi bohong.

Selain itu, warga Sampang juga tak disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) juga dipicu hoaks.

Sekda Kabupaten Sampang Yuliadi Setiawan membenarkan, jika minat masyarakatnya untuk ikut vaksinasi sangat minim. Padahal Forkopimda Sampang telah berupaya menyosialisasikan program vaksinasi tersebut. Terlebih angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 kian bertambah.

“Namun sampai saat ini capaian sasaran vaksin sangat rendah, jauh dari target yang diharapkan,” katanya dikutip dari suarajatimpost.com -- jejaring media suara.com, Sabtu (17/7/2021).

Baca Juga:Jokowi Batalkan Vaksin Berbayar, Sudjiwo Tedjo Semprot Warganet yang Masih Ribut: Udahlah!

Dijelaskannya, masyarakat Sampang sulit mempercayai bahwa vaksin Covid-19 aman dan halal. Hal itu terjadi lantaran banyaknya informasi hoaks tentang vaksin.

"Kita tidak bisa mengandalkan kesadaran masyarakat dalam menyaring informasi, karena tingkat literasi masyarakat yang rendah maka dari itu perlu peran media," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, banyaknya aturan atau kebijakan yang acap kali berubah juga membuat Pemda kebingungan.

"Kami mengakui sangat berat dan sampai pusing untuk mengatasi hal ini, karena setiap hari perubahan peraturan tentang inmendagri (Instruksi Menteri Dalam Negeri) berubah, sehingga untuk penangan masalah Covid-19 memang perlu kerjasama dan yang terpenting kesadaran kita bersama untuk tetap mengikuti prokes dengan 5M," jelasnya.

Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sampang Agus Mulyadi menjelaskan, pencapaian vaksinasi memang tergolong rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur.

Baca Juga:Tergiur Uang, Alasan Oknum Relawan di Batam Palsukan Sertifikat Vaksin

"Seharusnya untuk pencapaian setiap harinya harus sampai 7.145 sasaran. Sementara capaian hariannya 400 – 1000 sasaran, rendahnya capaian ini sangat berpengaruh terhadap proses penanganan Covid-19 di Kabupaten Sampang," ungkap Agus.

Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz menambahkan, supaya media terus berperan aktif mengedukasi masyarakat Kabupaten Sampang. Tujuannya tidak lain untuk mengantisipasi informasi hoaks.

"Maka dari itu kami mengajak semua elemen masyarakat untuk kerja sama agar penanganan Covid-19 ini bisa cepat kita tangani, melalui gerakan vaksinasi dan kesadaran masyarkat tentang 5M," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini