SuaraJatim.id - Mitos ngeri mengenai keberadaan teror keranda terbang dan ketuk pintu membuat warga di dua desa, yakni Desa Klitik, Kecamatan Geneng dan Desa Kartoharjo Kecamatan/Kabupaten Ngawi geger. Tak hanya itu, warga pun ketakutan dengan isu munculnya mitos tersebut.
Lantaran itu, Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya pun melakukan klarifikasi dengan mendatangi desa setempat untuk mencari tahu penyebab kegemparan tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, informasi tersebut bermula dari dua warga berinisial Syd yang kemudian dikaitkan Is dengan mitos keranda terbang yang disebut-sebut terkait erat dengan kabar kematian atau lelayu.
“Sebelumnya tadi kami sudah cek kedua TKP tersebut. Kita mendapatkan informasi tentang adanya berita dari Is dan Syd. Di TKP kami memperoleh informasi bahwa tidak adanya saksi lain yang menyaksikan kejadian tersebut, sehingga kami menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap tenang seperti saat ini dan tidak membesar-besarkan berita tersebut,” katanya seperti dikutip dari Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Senin (2/8/2021).
Baca Juga:Pocong 'Gentayangan' dan Keranda Jenazah 'Teror' Warga Malang
Wayan mengatakan, pihaknya telah setelah melakukan wawancara dengan Is yang berprofesi sebagai paranormal.
Is mengakui pada saat kejadian, hanya dirinya yang dapat melihat dan setelah melakukan investigasi di lokasi kejadian tidak ada saksi lain yang melihat kejadian tersebut.
Lantaran itu, Winaya mengimbau masyarakat meningkatkan kembali sistem kemanan lingkungan (siskamling) untuk meningkatkan rasa aman warga setempat.
Sementara itu, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko menyampaikan, agar masyarakat selektif dalam menerima berbagai macam informasi yang beredar di masyarakat.
“Langkah-langkah yang dilakukan ini akan berhasil ketika partisipasi masyarakat muncul, bagaimana masyarakat tetap menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Baca Juga:Pilu! Bocah Menangis Sesegukan Depan Keranda Jenazah Orang Tuanya