SuaraJatim.id - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 RI diperingati serentak di seluruh Indonesia. Rupa-rupa upacara unik digelar dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI tersebut.
Di Sumenep Madura Jawa Timur misalnya. Sekitar 30 warga RT 4 RW 2 Desa Pabian Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep nyemplung ke Sungai Marengan menggelar upacara yang diikuti perangkat desa dan warga setempat.
Bahkan Kepala Desa Pabian menjadi inspektur upacara unik ini. Seluruh peserta upacara, baik laki-laki maupun perempuan, masuk ke sungai dengan ketinggian air selutut.
Semua kegiatan, mulai pengibaran bendera merah putih, hingga pembacaan teks proklamasi, dilakukan di sungai. Kepala Desa Pabian, Zulfikar Ali Mustakim menjelaskan, upacara di sungai ini merupakan tradisi warga Pabian setiap memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga:Pakai Bahasa Indonesia, Mesut Ozil Ucapkan HUT RI Ke-76
Kemudian di Jember, sebanyak 15 petani di Dusun Krajan Barat Desa Candijati Kecamatan Arjasa melaksanakan upacara bendera di tengah sawah, Selasa (17/8/2021) pagi.
Upacara ini dipimpin Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jember Jumantoro. Petani dan anak-anaknya memberikan hormat kepada bendera merah putih layaknya upacara biasa.
"Kemerdekaan tak lepas dari peran petani sebagai penyokong logistik pangan untuk para Pejuang. Saat detik-detik proklamasi kami berhenti bekerja sejenak untuk memupuk rasa nasionalisme," katanya, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com.
Namun, Jumantoro menambahkan, saat ini petani belum merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. "Pupuk bersubsidi dibatasi, pola penyaluran ribet setengah mati, tak ada jaminan harga yang menguntungkan saat panen tiba," katanya.
HKTI berharap ke depan harga komoditas petani mendapatkan perlindungan. "Harapannya harga menguntungkan bagi petani, mudahkan petani mendapatkan pupuk Subsidi, dan jangan dibikin Ribet. Bikin kebijakan yang mendorong sektor pertanian lebih menarik dan menguntungkan sehingga anak-anak muda tertarik untuk bertani," kata Jumantoro.
Baca Juga:Ini Daftar 5 Ulama Jawa Timur Bergelar Pahlawan Nasional
Berbeda halnya dengan warga Bangkalan. Sejumlah nelayan setempat memilih menggelar upacara bendera di tengah laut. Upacara ini diikuti ratusan nelayan. Mereka menggelar upacara di kawasan Batu Layar Desa Ujung Piring Kecamatan Bangkalan.
Kegiatan yang diikuti oleh Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) bersama Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) ini berjalan dengan khidmat.
Pembina upacara, Pasiter Kodim 0829/Bangkalan Kapten Inf Slamet Gunarto mengapresiasi kegiatan itu termasuk para nelayan beserta keluarga nelayan yang dengan khidmat mengikuti upacara.
"Di tengah Pandemi Covid-19 ini, para nelayan yang merupakan pahlawan kita dalam memenuhi gizi penerus bangsa ini, berdiri dengan semangat untuk melaksanakan upacara. Kami sangat mengapresiasi seluruh nelayan yang hadir," katanya.
Sementara itu, salah satu perwakilan nelayan sekaligus Ketua DPD KNTI Bangkalan, Suryadi berharap, pemerintah terus hadir untuk menjamin kesejahteraan para nelayan. Baik dari segi ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
"Masyarakat Bangkalan sebagian besar berprofesi sebagai nelayan hingga saat sangat membutuhkan kesejahteraan dan perlindungan," ujarnya.