SuaraJatim.id - Sebanyak empat desa di Kecamatan Kangayan, Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, sampai sekarang belim bisa menikmati listrik.
Warga di empat desa itu sampai sekarang belum teraliri listrik sehingga membuat kondisi desa masih gelap jika malam tiba. Hal ini menuai respons dari mahasiswa di Sumenep.
Mereka menggelar demonstrasi siang tadi. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Kangayan (Formaka), berunjuk rasa ke kantor Bupati Sumenep, Kamis (09/09/2021).
Mereka menuntut kejelasan soal nyala listrik di Kecamatan Kangayan, Kepulauan Kangean. Sambil berorasi, mahasiswa membentangkan poster-poster berisi protes. Diantaranya,’istri hilang karna gelap’, ‘Kangayan gelap bupati kemana’.
Baca Juga:Bisa Ditiru, Begini Cara Setrika Baju Saat Mati Lampu
Kemudian ada juga poster ‘Pemerintah Sumenep tutup mata, tutup hati, Kangayan gelap gulita’, ‘Janji Bupati Bismillah melayani Kangayan gelap, masyarakat Kangayan tidak butuh gostingan tapi butuh kepastian’.
"Kami minta Bupati mendesak PLN agar segera merealisasikan nyala listrik di Kangayan, supaya kami tidak terus-menerus merasakan kegelapan karena tidak ada listrik," kata Korlap aksi Achmad Farliansa, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com.
Ia menjelaskan, masyarakat Kangayan juga menginginkan adanya transparansi harga pemasangan KWH/VA baru. Selama ini, dinilai telah terjadi pungli di Kangayan.
"Bupati harus membentuk tim khusus untuk memberantas pungli listrik ini. Kami ingin segera bisa meniimati nyala listrik. Mana janji Bupati dan Wabup?" ujarnya.
Ia mengatakan, ada empat desa di Kepulauan/Kecamatan Kangayan yang belum teraliri listrik yakni Desa Batuputih, Tambayangan, Jukong-Jukong, dan Cangkaraman. Ia meminta agar Bupati keluar menemui mahasiswa yang akan menyampaikan aspirasinya.
Baca Juga:Nahas, Pria Paruh Baya di Samarinda Tewas Tersengat Listrik saat Perbaiki Atap Rumah
"Kami minta ditemui langsung oleh Bupati, bukan yang mewakili. Kami ingin bertemu Bupati, bukan yang lain," katanya menandaskan.