Kalau Stres Jangan Panik, Begini Tips Tetap Kalem dan 'Woles'

Stres bisa datang kapan saja dan dipengaruhi apa saja. Misalnya saat sedang sibuk-sibuknya, sedang kesal, atau sebab lain.

Muhammad Taufiq
Minggu, 12 September 2021 | 16:55 WIB
Kalau Stres Jangan Panik, Begini Tips Tetap Kalem dan 'Woles'
Ilustrasi stres (Unsplash/UsmanYousaf).

SuaraJatim.id - Stres bisa datang kapan saja dan dipengaruhi apa saja. Misalnya saat sedang sibuk-sibuknya, sedang kesal, atau sebab lain. Orang stres kecenderungannya mudah panik.

Nah, rupanya ada beberapa kiat agar tetap woles, rileks, tenang dan kalem saat stres ini. Seperti disampaikan Psikolog dari Universitas Indonesia, Deasy M. Amrin. Salah satu cara tetap 'woles' saat stres ini salah satunya dengan menikmati setiap tantangan yang dihadapi.

Deasy mengatakan, umumnya terdapat dua tahapan untuk mengelola stres yaitu menyadari adanya stres pada diri lalu mengelolanya dengan memodifikasi lingkungan, pikiran dan fisik.

"Untuk stay cool saat sedang stres, kita perlu mengelola stres dengan menyadari kesulitan kita, tetap fit, dan menikmati tiap tantangan yang kita hadapi. Dengan begitu kita bisa memiliki kesejahteraan dan kesehatan mental," katanya, seperti dikutip dari Antara, Minggu (12/09/2021).

Baca Juga:5 Tanaman Hias Indoor yang Diklaim Mampu Tingkatkan Kesehatan Mental

Modifikasi lingkungan artinya mengendalikan situasi lingkungan mulai dari mengantisipasi hingga menyelesaikan pemicu dari stres tetapi tidak boleh menghindar.

Modifikasi pikiran berarti menjadi lebih positif, mengurangi sugesti negatif untuk meningkatkan relaksasi. Lalu, modifikasi fisik berupa menjaga tubuh lebih fit dengan berolahraga, sebab tubuh yang sehat lebih mudah untuk mengelola stres.

Stres sendiri merupakan respon tubuh pada saat Anda mempersepsi adanya tuntutan yang tidak mampu diatasi. Tanda-tanda stres bisa dibagi berdasarkan empat kategori, yakni fisik seperti detak jantung meningkat ataupun otot menegang dan nafas menjadi berat.

Secara kognitif, tanda-tandanya seperti sulit fokus maupun sering lupa. Dari segi emosi, gejalanya antara lain cepat sensitif, cemas, mudah panik dan marah atau merasa tertekan.

Sementara, tanda stres dari perilaku seperti selera makan dan pola tidur berubah atau bahkan menarik diri dari lingkungan sosial.

Baca Juga:PTM Terbatas Sudah Dimulai, Kak Seto: Psikologis Anak Harus Dilindungi

Menurut Deasy, Anda bisa menjaga kesehatan mental ketika dapat mengelola tingkat stres pada diri. Stres yang meningkat bisa diminimalisir dengan cara mengelolanya agar dapat mencapai keadaan kesejahteraan (well-being).

"Mengelola tingkat stres yang kita alami merupakan cara utama untuk diri kita tetap berada dalam keadaan sehat mental. Ketika kesehatan mental kita terjaga, artinya kita sudah berada dalam keadaan kesejahteraan (well-being) mental," kata Deasy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini