Mbah Min dan Unjuk Rasa PKI di Perkebunan Djengkol

Jam merangkak pelan menujuk pukul satu pagi. Kala itu hujan deras dan listrik yang padam mengiringi pendar jingga lampu teplok yang semakin meredup.

Muhammad Taufiq
Selasa, 28 September 2021 | 06:05 WIB
Mbah Min dan Unjuk Rasa PKI di Perkebunan Djengkol
Salah satu bangunan yang dahulu dipercaya sebagai penjara sementara orang yang terlibat demostrasi di Perkebunan Djengkol. (Ubaidhillah)

Menurut Fachris, unjuk rasa itu mulanya berlangsung dingin, sampai pada akhirnya pecah karena tuntutan tidak dikabulkan oleh pemerintah.

"Akhirnya terjadi aksi saling serang antar pengunjuk rasa pada waktu itu. Situasi semakin memanas ketika pendemo menyerang aparat yang berjaga hingga muncul korban jiwa," tuturnya.

Fachris melanjutkan, unjuk rasa ini di kemudian hari oleh PKI digunakan untuk mengkritisi pemerintah karena dalam demo tersebut banyak warga yang seolah-oleh menjadi korban kekerasan aparat.

"Jadi dahulu PKI itu adalah partai yang mengisi parlemen terbanyak nomor 4. Dari situ mereka mulai menyuarakan di parlemen karena bayak korban. PKI juga mengkritik UUPA Landefrom tidak terlaksana karena tanah diambil lagi oleh pemerintah," ujarnya.

Baca Juga:Faktor Penyebab G30S PKI yang Menewaskan 6 Jenderal dan Satu Perwira

Sementara itu, terkait penangkapan para aktivis maupun kader PKI menurut Fachris terjadi pada tahun 1965 pada saat kasus pemberontakan pecah di Indonesia.

Dalam penangkapan itu seluruh kader maupun dari anggota organisasi sayap PKI ditangkap. Namun banyak juga orang yang tidak tahu menahu ikut tertangkap. Salah satunya adalah yang terindikasi mengikuti aksi demo pada 1961 di Perkebunan Djengkol.

"Kalau itu memang banyak juga yang tertangkap dari orang yang hanya ikut-ikutan. Dan mereka yang sudah tertangkap hilang, entah di eksekusi atau gimana, mereka hilang begitu saja tanpa ada kabar," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini