Jangan Ragu dengan Qunut Subuh? Ini Bacaan, Dalil dan Penjelasannya

Qunut salat subuh banyak dilakukan ummat Islam di Indonesia, terutama yang bermazhab Syafii. Ini juga terjadi secara umum dan luas di kawasan Asia Tenggara.

Muhammad Taufiq
Selasa, 05 Oktober 2021 | 09:36 WIB
Jangan Ragu dengan Qunut Subuh? Ini Bacaan, Dalil dan Penjelasannya
Ilustrasi salat, ibadah, berdoa. [Shutterstock]

Pujian: "Fainnaka takdi walaa yukdlo alaik, wainnahu laa yazilluman walait, wala maizzuman aadait, tabarokta robbana wataallait, falakalhamdu ala maa kodloit, nastaghfiruka waatubuilaika".

Artinya: Sesungguhnya Engkau yang memberi keputusan dan tidak ada orang yang memberikan putusan kepada-Mu. Sesungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan terhina. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Rabb kami Yang Maha Luhur. Bagi Engkau segala pujian atas apa yang telah Engkau putuskan. Kami memohon ampunan kepada-Mu, dan kami bertobat kepada-Mu.

Shalawat: "Washollallohu ala sayidina muhammadinnabiyilummiyi waala alihi wasohbihi wasallam".

Artinya: Shalawat dan salam Allah semoga terlimpah atas junjungan kita, Nabi Muhammad yang ummi, juga untuk keluarga dan para sahabatnya.

Baca Juga:Catat! Berikut Doa Qunut Lengkap, Bacaan Latin dan Artinya

Di antara dalil ulama mazhab Syafii tentang qunut adalah hadits berikut:

Artinya: Dari Muhammad bin Sirin, ia bertanya kepada Anas bin Malik: Apakah Rasulullah qunut saat shalat Subuh? Anas menjawab: Ya, setelah ruku', sedikit (dengan selisih waktu yang sebentar). (HR Muslim).

Al-Hafidz al-Haitsamy berkata: Ahmad dan al-Bazzar meriwayatkan hadits semisalnya, dan para perawinya adalah perawi terpercaya.

Menurut ulama Syafiiyah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terus menerus melakukan qunut Subuh berdasarkan riwayat berikut:

Artinya: Diriwayatkan dari Anas Ibn Malik, ia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam senantiasa membaca qunut ketika shalat Subuh sehingga beliau wafat. (Musnad Ahmad bin Hanbal, juz III, hal. 162 [12679], Sunan al-Daraquthni, juz II, hal. 39 [9]).

Baca Juga:Bacaan Doa Qunut untuk Sholat Subuh, Bagaimana Jika Tidak Hafal?

Sanad hadits ini shahih sehingga dapat dijadikan pedoman. Imam an-Nawawi di dalam kitab al-Majmu menegaskan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini