SuaraJatim.id - Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono membenarkan adanya Warga Negara Indonesia (WNI) asal Madura, yang mengalami pengeroyokan oleh warga negara asing diduga asal Bangladesh, di Bangsar, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (14/7).
Dubes Hermono menyatakan kasus itu sudah ditangani oleh pihak Polis Diraja Malaysia (PDRM).
"(Korban) Orang asal Madura, Sampang," kata Dubes Hermono kepada ANTARA di Kuala Lumpur, Rabu 16 Juli 2025.
Dubes Hermono mengatakan korban tidak meninggal dunia sebagaimana isu yang sempat beredar.
Baca Juga:Motif di Balik Pengeroyokan Pelajar Kediri Hingga Tewas: Ejekan Berujung Maut, 14 Remaja Ditangkap
Meski korban sempat mengalami luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi saat ini sudah boleh keluar dari RS.
"Sudah keluar RS. Korban hari ini pas ulang tahun," kata Dubes Hermono.
Sebelumnya beredar di media sosial video pengeroyokan yang dilakukan sejumlah orang di sebuah lokasi proyek kerja. Para pelaku tampak mengenakan helm proyek kuning mengeroyok menggunakan bilah besi.
Dubes Hermono menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan pengeroyokan pada Senin (14/7), dari salah satu pegawai proyek.
Insiden terjadi karena kesalahpahaman atas teguran adanya kebisingan yang dilakukan salah satu pihak.
Baca Juga:Mencekam! Ini Kronologi Lengkap Pelajar di Kediri Tewas Dikeroyok
"Karena merasa tidak terima lalu dikeroyok," kata Dubes.
Dubes sudah berbicara dengan para tokoh Madura yang ada di Malaysia, untuk ikut mengimbau komunitas Madura di Malaysia, agar tidak melakukan tindakan-tindakan balasan yang justru akan memperumit masalah.
Dubes juga menyatakan telah menerima informasi bahwa pelaku pengeroyokan sudah ditahan kepolisian dan dikenakan unsur pidana dengan ancaman lima tahun.
"Ini sudah ditahan. Biar kepolisian Malaysia yang melakukan tindakan penegakan hukum. Jangan orang-orang Madura yang melakukan tindakan sendiri-sendiri. Kami akan monitor proses penegakan hukumnya," kata Dubes Hermono.
PDRM daerah Brickfields, Kuala Lumpur, dalam keterangan resminya menyatakan telah mengamankan sembilan pelaku pengeroyokan berusia 24-37 tahun, dan menyita barang bukti berupa helm keselamatan proyek warna kuning dan beberapa bilah besi.
Terpisah Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menyampaikan keprihatinan atas dugaan insiden pengeroyokan tersebut.