SuaraJatim.id - Ada banyak manfaat dan keutamaan Surat Al Kahfi. Surat ini sering dikaitkan dengan bacaan yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw, terutama jika dilakukan pada hari atau malam Jumat.
Surat Al Kahfi adalah surat ke 18 yang terdiri dari 110 ayat. Di dalamnya berisi cara menghadapi berbagai cobaan dan fitnah. Ada pula beberapa kisah yang luar biasa di dalam surat ini. Kisah-kisah itu antara lain Ashabul Kahfi, Shohibul Jannatain, Nabi Musa dan Nabi Khidir, dan kisah Nabi Zulkarnain.
Waktu yang paling tepat untuk membaca surat Al Kahfi adalah Jumat. Hal ini sebagaimana diungkapkan Rasulullah Saw dalam sebuah hadis yang artinya,“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR Baihaqi)
Selain bagus untuk dibaca pada malam jumat, Surat Al Kahfi juga sangat baik untuk dihafalkan. Ayat yang paling utama untuk dihafalkan adalah 10 ayat pertama. Namun, ada hadis riwayat yang menjelaskan yang baik dihapal adalah 10 ayat terakhir.
Baca Juga:ASTAGHFIRULLAH Anda Berlumuran Dosa, Baca Doa Taubat Ini Agar Diampuni Allah
Rasulullah Sawa bersabda,“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR Muslim).
Berikut ini keutamaan Surat Al Kahfi yang menakjubkan.
1. Dipancarkan Cahaya di Hari Kiamat
Orang yang membaca Surat Al Kahfi pada malam Jumat atau Jumat, Allah akan memancarkan cahaya baginya kelak di hari kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: “Barang siapa membaca Surat Al Kahfi pada malam Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya antara dirinya hingga baitul Atiq.” (HR Al Hakim, Al Baihaqi dan Ad Darimi)
2. Mendapat Petunjuk dan Bimbingan Allah
Baca Juga:BACAAN LENGKAP Kirim Doa untuk Orang Meninggal Agar Dijauhi dari Api Neraka
Cahaya yang dijanjikan itu tidak hanya di berikan pada hari kiamat, namun juga akan diturunkan di dunia. Ini berupa petunjuk dan bimbingan Allah Swt. Salah satunya dengan diberi cahaya hingga Jumat berikutnya. Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya barang siapa membaca Surat Al Kahfi di hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya baginya antara dua Jumat.” (HR Hakim)
3. Diampuni Dosanya antara Dua Jumat
Keutamaan Surat Al Kahfi berikutnya adalah orang yang membacanya pada Jumat insya Allah akan mendapatkan ampunan antara dua Jumat.
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada Jumat, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jumat.” (HR Ibnu Umar)
4. Diberi Rasa Sakinah
Keutamaan Surat Al Kahfi juga akan membuat seseorang merasa tenang secara individu, maupun merasa sakinah dalam berkeluarga. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw besabda, “Bacalah terus hai Fulan. Sesungguhnya awan itu adalah ketenangan yang turun saat engkau membaca Alquran atau turun kepada Alquran.” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Terhindar dari Fitnah Dajjal
Nabi Muhammad Saw bersabda bahwa jika seorang manusia rajin membaca surat Al Kahfi tidak hanya pada Jumat saja, maka dia akan terhindar dari fitnah dajjal yang keji. Dari Ibnu Umar RA berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar.” (HR Ahmad)
Di antara keutamaan Surat Al Kahfi adalah jika 10 ayat pertama itu dihafal. Dari Abu Darda’ RA, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan, “Dari akhir surat Al-Kahfi.” (HR. Muslim no. 809)
Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surat Al-Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.
Berikut 10 ayat tersebut:
Ayat 1: Al-amdu lillhilla anzala 'al 'abdihil-kitba wa lam yaj'al lah 'iwaj
Artinya, segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Alquran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.
Tafsir ayat 1: Ungkapan pujian dengan sifat kesempurnaan dan kemuliaan, serta nikmat lahir dan batin hanya ditujukan kepada Allah semata yang telah menurunkan Alquran kepada hamba dan utusan-Nya Muhammad Saw, dan sama sekali tidak menjadikan Alquran ini bengkok dan menyimpang dari kebenaran. (Tafsir al-Mukhtashar)
Ayat 2: Qayyimal liyunira ba`san syaddam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minnallana ya'malna-liti anna lahum ajran asan
Artinya, sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik.
Tafsir ayat 2: Untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik berupa surga dan pahala baik. (Tafsir al-Wajiz)
Ayat 3: mkina fhi abad
Artinya, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
Tafsir ayat 3: Mereka akan kekal abadi dalam ganjaran pahala ini, dan tak akan pernah terputus dari mereka. (Tafsir al-Mukhtashar)
Ayat 4: wa yunirallana qluttakhaallhu walad
Artinya, dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak".
Tafsir ayat 4: Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang musyrik yang berkata, ”Allah mengambil seorang anak. ” (Tafsir al-Muyassar).
Ayat 5: m lahum bih min 'ilmiw wa l li`b`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwhihim, iy yaqlna ill kaib.
Artinya, mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
Tafsir ayat 5: Kaum musyrikin sama sekali tidak memiliki pengetahuan sedikitpun pada mereka atas apa yang mereka dakwakan bagi Allah, yaitu mengambil seorang anak, sebagaimana para pendahulu mereka yang mereka ikuti. Alangkah parah ungkapan buruk yang keluar dari mulut-mulut mereka. Apa yang mereka ucapkan hanyalah ucapan dusta saja. (Tafsir al-Muyassar)
Ayat 6: fa la'allaka bkhi'un nafsaka 'al rihim il lam yu`min bihal-adi asaf
Artinya, Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
Tafsir ayat 6: Mungkin saja (engkau wahai rasul), akan membinasakan dirimu sendiri lantaran kedukaan dan kesedihan akibat penolakan kaummu dan mereka berpaling darimu, ketika mereka belum mau beriman kepada Al-qur’an ini dan mengamalkannya. (Tafsir al-Muyassar)
Ayat 7: inn ja'aln m 'alal-ari znatal lah linabluwahum ayyuhum asanu 'amal
Artinya, sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
Tafsir ayat 7: Sebagai ujian Kami bagi mereka, siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Sehingga posisi orang musyrik sebagai ujian dan cobaan (Tafsir al-Wajiz).
Ayat 8: wa inn laj'ilna m 'alaih a'dan juruz
Artinya, Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
Tafsir ayat 8: Dan sesungguhnya Kami benar-benar menjadikan apa yang terdapat di muka bumi dari perhiasan tersebut ketika dunia berakhir berupa tanah yang tanpa tumbuh-tumbuhan sama sekali di dalamnya. (Tafsir al-Muyassar)
Ayat 9: am asibta anna a-bal-kahfi war-raqmi kn min ytin 'ajab
Artinya, atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
Tafsir ayat 9: Janganlah engaku (wahai rasul), menyangka bahwa sesungguhnya kisah para penghuni gua itu dan batu pualam yang tertulis di atasnya nama-nama mereka termasuk tanda-tanda Kami yang menakjubkan lagi aneh. sebab, penciptaan langit dan bumi dan segala isinya lebih menakjubkan dari kisah itu. (Tafsir al-Muyassar)
Ayat 10: i awal-fityatu ilal-kahfi fa ql rabban tin mil ladungka ramataw wa hayyi` lan min amrin rasyad
Artinya, (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
Tafsir ayat 10: Ingatlah wahai Rasul tatkala beberapa pemuda yang beriman melarikan diri untuk mencari perlindungan demi menyelamatkan agama mereka, lalu mereka menghaturkan doa, "Wahai Tuhan kami! Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dengan mengampuni dosa-dosa kami, dan menyelamatkan kami dari makar musuh-musuh kami, serta jadikanlah iman kami dan hijrahnya kami dari orang-orang kafir sebagai petunjuk dan sikap istikamah menuju jalan kebenaran." (Tafsir al-Mukhtashar)
Kontributor : Titi Sabanada