Ayat 5: Wamaa adrooka mal huthomah. Naarulloohil muuqodah.
Artinya, ”Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan.”
Sebagian ulama menjelaskan bahwa huthamah adalah neraka jahanam yang sifatnya diterangkan mulai ayat 6.
Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menyebut fedah penyifatan neraka jahanam dengan huthamah adalah kesesuaiannya dengan kondisi orang yang takabur itu. Neraka tersebut benar-benar dapat menghancurkan setiap apa yang dilemparkan ke dalamnya sehingga tidak akan berbekas dan bersisa.
Baca Juga:Surat Al Kafirun Ayat 1-6: Keutamaan dan Tafsirnya
Sedangkan naarullah berarti api Allah. Penisbatan kepada Allah menunjukkan api ini bukan api biasa. Tapi, ia diciptakan Allah khusus untuk tujuan tertentu.

Ayat 7: Allatii taththoli’u ‘alal af’idah.
Artinya, “yang (membakar) sampai ke hati.”
Api ini membakar seluruh tubuhnya hingga hatinya. Hatinya dibakar sebab ia adalah tempat kemusyrikan dan kekufuran. Hatinya dibakar karena menampung segala kedurhakaan.
Ayat 8: Innahaa ‘alaihim mu’shodah.
Baca Juga:Surat Al Kahfi Ayat 1-10: Manfaat dan Keutamaan Selamat dari Kiamat dan Dajjal
Artinya, “Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.”