SuaraJatim.id - Dalam Islam, kiamat dipercaya akan pasti datang. Namun tak satupun orang yang mengetahui kapan kiamat akan terjadi. Hal itu digambarkan dalam Surah Al Haqqah Ayat 13-18.
Hari Kiamat adalah rahasia Allah. Banyak surah dan ayat yang berbicara tentang kiamat. Mulai dari tanda-tandanya hingga gambaran seperti apa kiamat itu terjadi. Salah satu surah yang berisikan tentang hari kiamat adalah Al Haqqah.
Surah Al Haqqah berada diurutan ke 69 di dalam Al Quran. Surah ini memiliki 52 ayat dan tergolong surah Makkiyah. Dalam bahasa Arab, Al Haqqah sendiri berarti hari kiamat. Namun pembahasan paling jelas mengenai hari kiamat ada di ayat 13-18.
![Ilustrasi berdoa (Pixabay)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/26/42627-ilustrasi-berdoa-pixabay.jpg)
Berikut isi ayat tersebut beserta cara membaca dan artinya:
Baca Juga:BACAAN Surah Al Infitar, Insya Allah Selamat saat Kiamat, Begini Bunyi dan Cara Baca
13. fa i nufikha fi-ri nafkhatuw widah
Artinya: Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,
14. wa umilatil-aru wal-jiblu fa dukkat dakkataw widah
Artinya: dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan.
15. fa yauma`iiw waqa’atil-wqi’ah
Baca Juga:BACAAN Surah An Naba, Khasiat Mendatangkan Rezeki dan Kemenangan
Artinya: Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat,
16. wansyaqqatis-samu fa hiya yaumaiiw whiyah
Artinya: dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.
17. wal-malaku 'al arjih, wa yamilu 'arsya rabbika fauqahum yaumaiin amniyah
Artinya: Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
18. yauma`iin tu’rana l takhf mingkum khfiyah
Artinya: Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah).
Kandungan Surah Al Haqqah ayat 13-18
Laman pecihitam.com menulis, pada Surah Al Haqqah ayat 13-18 menerangkan bahwa hari kiamat adalah sepenuhnya kehendak Allah. Jika Allah berkehendak mendatangkan hari kiamat, Ia langsung memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala. Dalam ayat 13-18 tersebut juga digambarkan suasana ketika hari kiamat terjadi, dimana langit dalam keadaan lemah dan akan terbelah.
Dalam auay tersebut juga digambarkan bahwa pada hari kiamat para malaikat akan berada di segenap penjuru langit. Disebutkan bahwa delapan malaikat menjunjung “Arasy Allah di kepalanya.
Tafsir Surah Al Haqqah ayat 13-18
Ayat 13
Mengenai ayat 13, laman ibnukatsironline.com menulis, pada ayat tersebut Allah menceritakan suasana ketika Sangkakala ditiupkan untuk pertama kalinya, terjadi huru-hara pada hari kiamat.
Tafsir Jalalain mengatakan, Apabila sangkakala ditiup, maka dimulailah peradilan di antara semua mahluk.
Sementara Tafsir Al Mishbah mengatakan, ketika sangkakala ditiup dengan sekali tiupan saja, maka bumi dan gunung diangkat dari tempatnya dan dibenturkan dengan sekali benturan.
Ayat 14
Pada ayat 14, Ibnu Katsir mengatakan, benturan yang terjadi pada bumi dan gunung pada hari kiamat ibarat benturan yang menghancurkan.
Sementara Tafsir Jalalain mengatakan, ketika bumi dan gunung-gunung diangkat lalu dibenturkan, benturannya dilakukan dengan sekali bentur.
Versi lain datang dari Tafsir Kemenag RI. Tafsir itu menyebutkan, pada saat itu berguncanglah seluruh bumi dan gunung . Berguncangnya bumi dan bergeraknya gunung menandalan telah terjadi gempa yang dahsyat.
Ayat 15
Mengenai ayat ini, Tafsir Jalalain menyebut pada hari itu terjadilah hari kiamat yang merupakan hari terakhir.
Tafsir Kemenag RI menyebut, pada saat terjadinya hari kiamat, langit dalam keadaan lemah an terbelah. Tafsir ini coba melihat dari sudut pandang saintifik, dimana langit terbelah digambarkan masing-masing planet di ruang angkasa memiliki daya tarik menarik.
Sementara Tafsir Al Mishbah menyebut, pada hari kiamat terjadi bencana dan langit terbelah karena hilangnya kesembangan.
Ayat 16
Mengenai tafsir ayat ini, Ibnu katsir mengutip pernyataan Ibnu Juraij dan Ibnu Abbas.
Ibnu Juraij mengatakan, ayat tersebut sama dengan firman-Nya: (“Maka dibukakanlah langit sehingga menjadi berpintu-pintu.”)(an-Naba’: 19). Ibnu ‘Abbas mengatakan: “Yakni hancur berantakan, sedangkan ‘Arsy tetap bertengger.”
Tafsir Kemenag RI melanjutkan tafsirnya di ayat sebelumnya, yakni mengenai daya tarik menarik masing-masing planet yang merupakan gambaran langit runtuh. Menurut tafsir tersebut, jika salah satu diantara planet tersebut bergeser dari falaknya, naka hilanglah keseimbangan antara planet tersebut, sehingga terjadilah tabrakan yang menghancurkan alam semesta.
Sementara Tafsir Al Mishbah menyatakan, pada hari kiamat terjadi sebuah bencana, dimana langit terbelah dengan hilangnya keseimbangan,
Ayat 17
Ibnu Katsir kembali mengutip perkataan Ibnu Abbas, yakni:
Ibnu ‘Abbas mengatakan: “Pada bagian-bagian yang belum runtuh, yaitu disekelilingnya.” Demikian pula yang dikemukakan oleh Sa’id bin Jubair dan al-Auza’i. Sedangkan adh-Dhahhak mengatakan: “Yakni di ujung-ujungnya.” Adapun al-Hasan al-Bashri mengatakan: “Yakni pintu-pintunya.”
Tafsir Kemenag RI menyebutm persoalan malaikat dan ‘Arasy adalan persoalan gaib, tak satupun orang yang mengetahuinya. Tia dijelaskan bentuk ‘Arasy yang dipikul oleh malaikat dan kemana mereka akan membawanya. Karena tida bisa dijelaskan dengan akal dan logika, maka hal tersebut harus kita terima dengan berdasarkan iman kepada Allah.
Ayat 18
Tafsir Jalalain menyatakan, terminilogi dihadapkan kepada Tuhanmu bermakna proses hisab telah dijalankan.
Sementara Tafsir Ibnu Katsir mengatakan, pada hari tu kalian dihadapkan kepada rabb yang maha mengetahui segala rahasia yang tersembunyi.
Lalu tafsir Kemenag menyebutkan, pada hari itu tidak ada satu pun perbuatan dan amal manusia yang luput dari pengetahuan Allah.
Demikian tadi ulasan mengenai Surah Al Haqqah ayat 13-18. Semoga semakin membuat kita istiqomah dan menjadi pribadi yang lebih baik di kemudian hari.
Kontributor : Rio Rizalino