SuaraJatim.id - Ribuan orang rata-rata berpakaian hitam memblokir Jalan Raya Desa Pulorejo Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
Mereka merupakan pendekar silat Setia Hati Terate (PSHT) yang menggeruduk kantor Polsek Dawarblandong, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/11/2021) malam.
Massa pesilat tersebut berasal dari sejumlah daerah di sekitar Mojokerto. Mereka yang datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan atribut berupa bendera memblokir Jalan Raya Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Para pendekar itu menuntut kepolisian agar menyelesaikan masalah salah satu anggota PSHT yang menjadi sasaran penganiayaan orang tidak dikenal (OTK). Salah satu warga, Hermanto mengatakan, aksi pemukulan dilakukan pada Minggu (21/11/2021) malam.
Baca Juga:Pria Tua Tiba-tiba Hentikan Motornya Lalu Ambruk dan Tewas di Jalanan Mojokerto
"Pemukulannya kemarin. Mereka berkumpul mendesak kepolisian menuntaskan persoalan temannya yang dipukul orang tak dikenal tersebut. Tidak hanya dari Mojokerto, tapi juga Jombang, Lamongan, dan Nganjuk," ujarnya, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (23/11/2021).
Korban bernama Moh Abiansyah yang merupakan warga PSHT Ranting Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto membeli tahu tek di lokasi tersebut.
Korban yang mengenakan kaos bertulisan PSHT menjadi sasaran penganiayaan orang tak dikenal. Sejumlah pelaku yang mengendarai kendaraan roda dua berjalan dari arah timur langsung menganiaya korban. Akibatnya, Abiansyah mengalami luka pada bagian kepala dan punggung.
Sekitar pukul 22.30 WIB, dengan menggunakan sepeda motor, ribuan pesilat yang terbagi dalam dua gelombang mulai meninggalkan lokasi dengan membleyer dan mengibarkan bendera.
Menyusul, mediasi yang dijembatani Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan selesai digelar. Mediasi digelar di Kantor Polsek Dawarblandong.
Baca Juga:Terekam CCTV, Maling Beraksi Cepat Sekali Embat Motor di Parkiran Pabrik Mojokerto