Namun ia kembali pulang ke rumah, karena Poli Saraf tutup dan diminta kembali lagi pada Senin 6 September 2021.
Saat Senin itu ia kembali dan akhirnya diminta untuk opname di ruang perawatan khusus pasien penderita penyakit saraf RSSA Malang. Di sana ia menjalani opname perawatan selama tiga hari.
"Tiga hari, setelah itu tubuh lemas, kayak stroke gitu, lemas nggak bisa gerak, nggak bisa gerak, tangan saja yg bisa gerak sama kepala, duduk nggak bisa, apalagi jalan. Jadi di RSSA, selama tiga hari di unit stroke terus backgroundnya itu gelap gulita tinggal abu - abu gitu," kisahnya.
Selama perawatan di RSSA, Joko mengaku sejumlah dokter dan tim medis menanganinya. Para tim medis ini dibuat dengan keluhan yang dialami Joko, mengingat dari hasil pemeriksaan medis baik luar dan rontgen dalam, tidak dalam kondisi yang sakit.
Baca Juga:Dikira Malam, Mata Joko Santoso Ternyata Buta Setelah Vaksinasi Covid-19
"Itu tadi bingung dokternya, gula darah nggak ada, hipertensi normal, semuanya normal. Masih diobservasi. Sudah diperiksa MRI, thorax itu hasilnya normal," tuturnya.
Akibat kebutaan yang ia alami pasca vaksinasi Covid-19 ini, Joko tak bisa beraktivitas normal. Ia terpaksa kehilangan pendapatan dari matapencahariannya sebagai kuli bangunan dan kuli batu.