Tafsir Surah Ad Dukhan Ayat 10-11, Kemunculan Kabut Sebagai Tanda Kiamat

Dalam Surah Ad Dukhan Ayat 10-11 menjelaskan kejadian itu.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 03 Desember 2021 | 13:56 WIB
Tafsir Surah Ad Dukhan Ayat 10-11, Kemunculan Kabut Sebagai Tanda Kiamat
Surah Ad Dukhan

Doa tersebut lalu dikabulkan oleh Allah, sehingga orang-orang kafir tersebut kesusahan mencari bahan makanan. Mereka bahkan sampai memakan tulang dan bangkai, karena saking kelaparannya. Orang-orang kafir tersebut lalu berdoa ke langit meminta pertolongan Allah. Namun mereka tidak bisa melihat apapun, karena pandangan mereka terhalang oleh kabut.

Pendapat ketiga diutarakan oleh Abdurrahman Al A’raj. Ia menyatakan kabut (dukhan) didalam ayat tersebut adalah debu yang menutupi langit, ketika peristiwa Fathu Makkah terjadi.

Kabut sebagai pertanda kiamat

Meski ulama berbeda pendapat mengenai dua ayat tersebut, kemunculan kabut (dukhan) memang disebut sebagai satu tanda datangnya hari kiamat. hal tersebut tercantum dalam sejumlah hadits Nabi Muhammad, diantaranya:

Baca Juga:Surah Al Qiyamah, Kepastian Hari Kiamat dan Peringatan untuk Orang Musyrik

“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda: bencana penenggelaman manusia ke tanah di negeri barat, negeri timur dan di jazirah Arab, terjadi ad dukhan, munculnya dajjal, munculnya dabbah, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari barat, munculnya api yang keluar cekungan Aden yang mengusir manusia” (HR. Muslim no.2901).

Dalam hadits lain disebutkan bahwa kedatangan kabut tersebut akan menyebabkan sakit pada manusia.

"“Akan datang dukhan (asap) kepada manusia di hari kiamat, yang memasuki pernapasan mereka, sehingga mereka akan merasakan seperti pilek” (HR. Muslim no.2798).

“Sesungguhnya Rabb kalian memperingatkan kalian dari tiga hal: asap yang jika mengenai orang Muslim maka mereka merasakan seperti pilek, sedangkan jika mengenai orang kafir maka mereka akan sesak nafas dan keluar cairan dari kuping mereka, kemudian yang kedua munculnya dabbah dan yang ketiga munculnya dajjal” (HR. Thabrani, dihasankan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya, 7/235).

Namun dari manakah datangnya asap/kabut (dukhan) tersebut? Apakah benar diturunkan oleh Allah atau ada penyebab lainnya?

Baca Juga:Arti Surah Az Zalzalah, Lengkap dengan Bacaan Latin dan Tafsirnya

Sebuah penafsiran kontemporer mengenai dukhan pernah ditulis Afrinatus Solikhah di Fakultas Ushulluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo pada 2018 lalu.

Dalam skripsi yang berjudul "Penafsiran Surat Ad Dukhan Ayat 10-11 Perspektif Sains" disebutkan, bahwa munculnya kabut saat ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal, di antaranya:

  • Asap pabrik atau kendaraan
  • Kebakaran hutan
  • Ledakan gunung api
  • Ledakan nuklir
  • Hantaman benda di angkasa

Ke lima hal di atas dapat menyebabkan petaka bagi umat manusia. Asap pabrik, kendaraan dan kebakaran hutan dapat polusi udara yang bisa memberikan beragam dampak buruk bagi manusia. Ledakan gunung api dan nuklir jelas dapat menimbulkan kehancuran pada ekosistem dan lingkungan hidup.

Sementara sebab ke lima, hantaman benda di angkasa, membutuhkan kajian astronomi untuk menjelaskannya. Namun hal tersebut pernah disinggung dalam salah satu hadits Nabi Muhammad, yakni:

Ibnu Abbas dalam sebuah atsar yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mulaikah, dia berkata:

Aku berangkat pagi-pagi untuk menemui Ibnu Abbas RA pada suatu hari, lantas dia berkata, “Aku tidak tidur semalam ini sampai pagi.” Aku bertanya, “Mengapa?” Dia
menjawab, “Orang-orang berkata, ‘Bintang berekor muncul malam ini. Aku hawatir bahwa asap itu sudah muncul, maka aku tidak tidur sampai aku memasuki waktu pagi"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini