BMKG Tegaskan Ancaman Gempa Bumi Besar di Selatan Jatim Itu Nyata

Sudah jauh-jauh hari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan ancaman gempa bumi besar atau Megathust di selatan Jawa Timur.

Muhammad Taufiq
Sabtu, 18 Desember 2021 | 19:16 WIB
BMKG Tegaskan Ancaman Gempa Bumi Besar di Selatan Jatim Itu Nyata
Stefan Keller/Pixabay . [Stefan Keller/Pixabay]

SuaraJatim.id - Sudah jauh-jauh hari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan ancaman gempa bumi besar atau Megathust di selatan Jawa Timur ( Jatim ).

Ancaman megathrust yang belum bisa dipastikan kemunculannya itu berpotensi memicu tsunami besar. Hal ini betul-betul harus diperhatikan oleh masyarakat di pesisir selatan Jatim, termasuk Jember.

Namun demikian, warga tak perlu panik dan tetap mengedepankan mitigasi yang baik untuk mengantisipasinya. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono.

"Ancaman megathrust di selatan Jatim ada, itu adalah sebuah ancaman yang nyata," katanya di Kabupaten Jember, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Sabtu (18/12/2021).

Baca Juga:Gubernur Khofifah Ajak Pemda Pemilik Pantai Selatan Perkuat Mitigasi Bencana

"Gempa bumi sifatnya berulang, bahwa akan terjadi lagi pada periode sekian puluh tahun yang akan datang. Pasti itu akan terjadi. Kita cuma tidak pernah tahu kapan terjadinya," kata Rahmat memastikan.

Sebelumnya, Jember diguncang gempa berkekuatan 5 skala richter yang sumbernya dari dasar laut, Kamis (16/12/2021). Gempa menyebabkan sejumlah rumah warga rusak berat.

"Alhamdulillah tidak ada gempa susulan. Namun kita tetap waspadai bahwa ancaman di selatan Jawa Timur ada, sumber ancaman jelas megathrust," katanya menegaskan.

"Tidak hanya di laut, di darat juga ada, dan itu harus diwaspadai. Kalau magnitudo 5,1 terjadi di darat, tentu kerusakannya menjadi serius," kata Rahmat menambahkan.

Skenario sumber gempa di darat juga telah dibuat oleh BMKG. "Walaupun itu belum tentu terjadi. Tapi skenario itu harus kami buat dan kami informasikan ke pemerintah daerah, dengan demikian menjadi perhatian," kata Rahmat.

Baca Juga:Resmikan Selter dan Pemantauan Gempa Bumi di Berbah, BMKG Imbau Warga Tak Termakan Hoaks

Namun demikian, Rahmat menambahkan, masyarakat tidak perlu panik. Yang penting upaya mitigasi bencana masyarakat tetap jalan dan menyadari bahwa ancaman gempa bumi ada setiap saat.

"Bangunan menjadi hal penting. Jangan sampai apa yang kita buat malah membunuh kita sendiri, karena tidak memperhatikan kaidah-kaidah bangunan standar," kata Rahmat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini