"Saya senang sekali ada NIB. Dulu hanya jadi mimpi, tapi sekarang bisa dapat dan semakin yakin bisa mengembangkan usaha," kata pemilik toko kelontong SRC Joyo Roto itu.
Perjalanan untuk merintis toko kelontong yang dijalaninya cukup berliku. Pada 2011 ia memutuskan bergabung dalam komunitas toko kelontong binaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Sampoerna Retail Community atau SRC.
Keputusan itu terdorong dari hasil pembinaan serta jalinan silaturrahmi yang telah terbangun bersama Sampoerna dan toko-toko SRC lain di wilayah Surabaya Raya. Keputusan itu terbukti tepat, secara berkala ia diajari manajerial toko kelontong.
"Untuk stok barang ada aplikasi sendiri, demikian juga dengan kasir yang sudah pakai aplikasi juga, jadi tak ada kebocoran uang. Termasuk dibantu pemasaran yang kini sudah masuk ke ruang-ruang digital," katanya.
Sejak bergabung dalam SRC, omzet toko naik 300 persen dari sebelumnya. Ia pun kini bisa memperluas usahanya dengan menambah etalase toko kelontongnya yang berada di Jalan Mojo. Jalur distribusi barang juga dibantu dengan cepat tanpa perlu khawatir kehabisan stok.
Baca Juga:Dukung UMKM Ekspor, LPEI Bersama DJBC dan DJP Resmikan Rumah Ekspor Solo
"Sekarang alhamdulilah sudah ada NIB, kami sebagai pengusaha kecil semakin percaya diri untuk bisa mengembangkan usaha," ujarnya.